TAKLUKKAN MUSUH MU
Nats: 2 Samuel 11
Pdt. Char Ley Bun
Siapakah musuh terbesar dalam hidupmu ? Apakah itu hadir dalam wujud yang menakutkan yang sering menghantui atau membayang-bayangi kemanapun kamu pergi ? Seperti sakit penyakit yang menyiksa yang terus merongrong pikiranmu. Atau kah itu ketidakpastian perekonomian keluarga yang semakin hari semakin merosot dan tuntutan kebutuhan hidup yang semakin hari semakin tinggi dan semakin membuatmu tidak berdaya ?
Apakah dia itu adalah orang yang dekat dan senantiasa berada di sekeliling kita ? Mungkin itu adalah suami atau istri, saudara, ipar, menantu, mertua yang menjengkelkan ?
Lewat renungan Firman Tuhan hari ini, saya mengajak kita untuk bermental pemenang atas segala pergumulan hidup kita, dan mampu mengidentifikasi musuh terbesar dalam hidup kita yang sering kali hadir dalam wujud yang tidak kelihatan, dia ada sangat dekat dengan diri kita, bahkan sering kita tidak dapat menyadari akan kehadirannya, mungkin juga ia hadir dalam wujud yang kita sukai dan mengecohkan kita.
Nats dari 2 Samuel 11 dapat kita lihat bahwa Daud sedang menghadapi musuh terbesar dalam hidupnya. Kita mungkin bertanya, Siapakah yang berani melawan Daud dan menggetarkan hati Daud ? Raksasa Filistin bernama Goliat yang pernah membuat Raja Saul dan segenap orang Israel itu sangat ketakutan (1 Samuel 17:11) itu pun tersungkur di hadapannya. Saat itu adalah masa pergantian tahun, dan Daud baru saja memusnahkan bani Amon dan mengepung kota Raba (2 Samuel 11:1). Daud sedang dalam puncak-puncak kejayaan dan kebesarannya. Namun di saat-saat yang demikian, seringkali orang menjadi lengah dan tidak berhati-hati. Seperti sebuah perahu yang sedang berlayar di tengah lautan luas. Tatkala badai sedang menghadang di depan, maka kita akan berjaga-jaga dengan kesadaran penuh, dan yang lebih sering terjadi ialah justru bahaya mengancam terbesar di saat semua terasa aman, nyaman, damai, dan kita menjadi lengah.
Daud sedang sendiri tinggal di Yerusalem, pada waktu petang, Daud bangun dari tempat pembaringannya, lalu berjalan-jalan di atas sotoh istana. Sungguh istana adalah tempat raja yang menyenangkan. Semua serba ada, bahkan yang terbaik di seluruh pelosok negeri itu terdapat di istana raja. Dan ditengah-tengah segala kenyamanan itu, Daud menyaksikan seorang perempuan yang sedang mandi. 2 Samuel 11:2 mencatat dengan jelas, perempuan itu sangat elok rupanya.
Yang kemudian terjadi adalah sosok musuh terbesar dalam hidup Daud itu mulai beraksi. Sungguh selama catatan riwayat hidup Daud, yang dikenal dengan panggilan “Orang yang hidupnya berkenan di hati Allah” itu meninggalkan sebuah catatan kelam dan gelap. Dan sejak saat itu kehidupan Daud terus mengalami masalah demi masalah, bahkan pedang tidak meninggalkan keluarganya.
Dengan otoritas yang dimilikinya sebagai seorang raja, dia dapat memerintahkan jenderalnya dan semua kuasa yang ada di bawah pengendaliannya, namun Daud harus mengakui bahwa saat itu dia sendiri sudah ditaklukkan oleh “musuh yang sedang bercokol di dalam dirinya” yang tidak dapat dikendalikannya, sekalipun dia adalah seorang Raja yang gagah perkasa. Musuh terbesar itu tidak lain adalah keinginan daging yang sudah berdosa dan melawan Tuhan yang bertahta dan memenuhi hati dan pikiran sang raja besar dan agung ini.
Ketika Daud melakukan semua itu, Alkitab mencatat bahwa hal yang telah dilakukan Daud itu adalah jahat di mata TUHAN.
Daud dapat mengidentifikasi musuh-musuh yang perkasa yang dapat ia taklukkan, namun ia gagal mengendalikan musuh yang ada di dalam dirinya sendiri. TUHAN memakai Daud untuk menjadi raja bagi umatNya, namun Daud membiarkan sebuah kesalahan fatal yang akhirnya menjadi cela dan kisah hidupnya di catat dan dibaca hingga hari ini. Mari kita belajar untuk menaklukkan segala keinginan dan hidup kita dibawah kehendak TUHAN dan rindu hidup kudus dan hidup berkenan kepadaNya. Tuhan akan memberikan kita kemenangan dalam setiap pergumulan hidup kita.
Kemenangan yang kita peroleh itu adalah karena kita mau hidup senantiasa bersandar kepada Tuhan dan hidup berjaga-jaga senantiasa. Tidak lengah dan mau menaklukan diri kita di bawah otoritas Firman TUHAN. Dengan menaati Firman TUHAN dan melakukan kebenaran Firman Tuhan, maka kita akan beroleh kemenangan atas segala pergumulan hidup.
Kiranya TUHAN memberkati kita semua.