Kasih Seorang Sahabat

07
Apr

Kasih Seorang Sahabat
1 Samuel 18:3-4

Ev. Daniel Yudha

1 Samuel 18:3 – Yonatan mengikat perjanjian dengan Daud, karena ia mengasihi dia seperti dirinya sendiri.

Dalam beberapa diskusi seringkali muncul ernyataan bahwa pada zaman ini manusia semakin indiviualis. orang terlalu sibuk dengan urusannya masing-masing sehingga tidak ada waktu untuk mmperhatikan orang lain. ditambah lagi adanya smartphone yang semakin canggih, menyediakan begitu banyak hiburan, membuat seseorang tidak peduli akan kondisi sekelilingnya.

Sebagai orang percaya kita dipanggil untuk saling berbagi kasih, menjalin persahabatan dengan orang lain. Hal ini jelas tidak semudah membalikkan telapak tangan. Beberapa orang mengaku sebagai sahabat namun dalam kenyataannya mereka hanya memanfaatkan saja. Mereka berpura-pura menjalin relasi yang baik untuk mendapatkan keuntungan.

Di dalam pembahasan kali ini marilah kita belajar bagaimana wujud kasih Yonatan kepada sahabatnya. Yonatan memberikan jubah, baju perang sampai pedang, panah dan ikat pinggangnya kepada Daud (1 Sam 18:4). Yonatan tahu bahwa Daud adalah seorang prajurit Israel dan ia membutuhkan perlengkapan untuk berperang. Yonatan sadar bahwa dia yang berasal dari keluarga raja, dalam hal ini lebih mampu memberikan dukungan kepada Daud. Melalui hal ini kita belajar bahwa kasih seorang sahabat dinyatakan dengan kerinduan mengenal sahabatnya lebih dalam sehingga kita bisa memberikan dukungan yang diperlukan. Setiap orang memiliki kelemahan atau kekurangan. Akan tetapi hal itu bukan penghalang untuk menjalin persahabatan, Justru persahabatan diperlukan untuk mengatasi kekurangan dalam diri. Di dalam persahabatan, tiap orang saling menopang satu dengan yang lain. Seorang sahabat akan melakukan yang terbaik bagi sahabatnya seperti ia melakukan untuk dirinya sendiri.

Lebih jauh lagi, Yonatan juga berani mengambil resiko untuk mengusahakan keselamatan Daud. Yonatan membela Daud saat Saul berniat mmbunuhnya (1 Sam 20:32). Tindakan Yonatan ini menyebabkan ia hampir terluka karena terkena lemparan tombak Saul (1 Sam 20:32). Ini menunjukkan bahwa di dalam persahabatan sejati ada keberanian mengambil resiko, berani membayar harga untuk menolong sehabat kita.

Bagaimana dengan kita? Apakah kita sudah mewujudkan kasih seorang sahabat? Apakah kita sudah melakukan dengan benar peran kita sebagai sahabat? Marilah kita meneladani sikap Yonatan sebagai sahabat yang baik. Kita hadir dan dapat diandalkan di saat sahabat kita dalam masalah. Hal ini tentu tidak mudah oleh sebab itu kita harus senantiasa melandaskan persahabatan kita di dalam Tuhan. Biarlah Tuhan yang memberkati dan mengokohkan persahabatan kita supaya relasinya tetap terjaga.

Leave a Comment