JANGAN-JANGAN PENGABDI SETAN

12
Aug

JANGAN-JANGAN PENGABDI SETAN
Keluaran 20: 1-5

Seminggu terakhir ini, ramai orang berbondong-bondong ke XXI untuk menonton film ‘Pengabdi Setan 2’. Film yang tembus 2 juta penonton hanya dalam 4 hari penayangan. Film ini secara tersirat mengingatkan kita, bahwa satu-satunya tempat bersandar yang mampu melindungi dan memberikan jalan keluar terbaik atas segala masalah, adalah Pribadi TUHAN semata; dan bukan ‘kuasa’ yang lainnya.

Bapak Ibu Saudara (BIS), sejak dahulu, memang manusia menyadari dirinya yang kecil dan terbatas. Maka, manusia cenderung mencari sosok yang dianggap lebih superior sebagai tempat bersandar. Mencari sosok yang dapat melindungi dan memberikan jalan keluar atas segala permasalahan yang menimpa diri. Contohnya saja, sejak zaman kuno, manusia selalu mencari sosok ‘tuhan’ yang dapat disembah, sehingga akhirnya muncul suku-suku yang menyembah matahari, binatang ataupun berhala lainnya.

“Apakah Anda Pengabdi Setan?” BIS, kalau kita mendapatkan pertanyaan ini, kira-kira apa jawab kita? Mungkin dengan cepatnya kita berseru, “Oh, tentu tidak!” Apalagi di jaman teknologi sekarang ini. Tapi tunggu dulu, mari cek perilaku kita dalam keseharian.

Adakah di rumah kita, patung-patung yang kita sembah selain Pribadi Yesus? Adakah ritual-ritual di luar kekristenan, yang masih kita ikuti? Di dalam merintis usaha, adakah kita lebih berharap kepada takhayul-takhayul, daripada TUHAN? Bukankah semuanya itu menunjukkan kalau kita adalah ‘pengabdi setan’?

Tentu, TUHAN tidak menghendaki anak-anaknya melakukan hal demikian. Di dalam Keluaran 20:5a, dicatat di sana, “Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu.”
Apa kerennya status abdi setan Kalau kita punya status anak TUHAN.

BIS, pergumulan apa yang saat ini sedang menghimpit kita? Mari datang hanya pada Yesus. Ingatlah selalu status kita sebagai anak-anak TUHAN. Kita selalu punya hak istimewa untuk datang dan berharap akan pertolongan-Nya.