Pemimpin yang Dipimpin

15
Sep

“Pemimpin yang Dipimpin”

Sejarah mencatat sederet nama-nama pemimpin lalim nan kejam yang pernah berkuasa. Salah satu di antara bernama Saloth Sar, atau yang lebih dikenal dunia dengan nama panggung Pol Pot. Pada April 1975, Pol Pot bersama pasukan Khmer Merah berhasil merebut kota Phnom Pehn dan mendirikan pemerintahan baru, Republik Rakyat Kamboja. Ia memberlakukan prinsip-prinsip komunis kepada rakyat Kamboja dengan tidak manusiawi.
Selama menjadi Perdana Menteri, ia dikenal otoriter dan kejam, baik kepada rakyat maupun pejabat. Ketika ia berkuasa, diperkirakan sekitar 21% penduduk Kamboja tewas karena pembantaian, kerja paksa, maupun kelaparan. Kediktatoran dan kekejaman Pol Pot membuatnya masuk dalam jajaran 15 Diktator Kelas Dunia dan 10 Orang Terkejam Sepanjang Masa.

Pemimpin yang jahat terhadap rakyatnya sendiri juga ada dalam kerajaan Israel. Mereka melakukan aniaya dan kekerasan, berlaku kejam, tidak adil dan tidak benar. Raja-raja Israel lupa jika mereka dipilih oleh Allah dan bahwa Allah telah menetapkan mereka untuk hidup takut akan Allah dan berpegang pada hukum-Nya (Ulangan 17:14-20). Selain itu, mereka juga mengabaikan tanggung-jawab sebagai pemelihara kerohanian umat Tuhan.

Kegagalan yang mereka lakukan ini tentu saja membangkitkan murka Allah dan Yehezkiel diutus untuk mengecam dan memperingatkan mereka, katanya : “Beginilah firman Tuhan ALLAH: Cukuplah itu, hai raja-raja Israel, jauhkan kekerasan dan aniaya, tetapi lakukanlah keadilan dan kebenaran; hentikan kekerasanmu yang mengusir umat-Ku dari tanah miliknya, demikianlah firman Tuhan ALLAH. Neraca yang betul, efa yang betul dan bat yang betullah patut ada padamu. (Yeh. 45:9-10). Yehezkiel menyerukan “cukuplah” dan “hentikanlah” agar pemimpin ini berhenti menodai praktik ibadah dengan kecurangan dan ketidakadilan serta berhenti mempermainkan ukuran neraca, efa, bat (ayat 10-12). Para pemimpin seharusnya menjalankan tanggung-jawabnya dalam mengelola korban penghapusan dosa, korban sajian, korban bakaran, dan korban keselamatan untuk pendamaian umat dengan benar.

Setiap kita juga adalah pemimpin-pemimpin yang dipilih Allah. Kita adalah pemimpin di dalam keluarga, pemimpin di tengah usaha dan pekerjaan, pemimpin di ladang pelayanan, pemimpin di tengah masyarakat. Sejauh ini, bagaimanakah kita sebagai pemimpin menjalankan panggilan Tuhan? Tentu saja kita bukan pemimpin yang menghabisi nyawa orang-orang yang kita pimpin, tetapi apakah kita telah melaksanakan panggilan Tuhan dengan keadilan, kebenaran kesucian dan kesetiaan?

Untuk menjadi pemimpin yang baik, benar dan berkenan di mata-Nya, ikutlah pimpinan Yesus Kristus. Ia telah memberikan teladan kepemimpinan yang sempurna. Ia adalah Raja yang memimpin umat ke jalan yang benar bahkan rela mengorbankan diri demi keselamatan umat-Nya. Kiranya Tuhan menolong kita menjadi pemimpin yang baik dan benar seperti Yesus. Amin.

Pemimpin yang dipimpin Allah akan sanggup memimpin dan membawa umat ke arah yang benar. Sebaliknya, pemimpin yang tidak memberi diri dipimpin oleh Allah, akan menyesatkan umat.