Kita Berseru, Tuhan Menjawab

17
Sep

Kita Berseru, Tuhan Menjawab

Kemudian pulanglah Daniel dan memberitahu hal itu kepada Hanya, Misael dan Azarya, teman-temanya, dengan maksud supaya mereka memohon kasih sayang kepada Allah semesta langit mengenai rahasia itu, supaya Daniel dan teman-temanya jangan dilenyapkan bersama-sama orang-orang bijaksana yang lain di Babel
(Daniel 2:17-18)

Mungkin ada orang yang berpikiran, apakah di jaman yang demikian modern – teknologi maju – masih cocokah bertanya kepada Tuhan ketika menghadapi kesulitan hidup? Kalau Anda menghadapi kesulitan, Anda mencari jawabannya dimana? Kepada siapa? Nyatanya, ada banyak orang mencari jawaban atas kesulitan yang dialaminya kepada mesin pencari “Google”. Bisa-bisa saja, tetapi mesin pencari “Google” tidak mahatahu seperti Allah, bukan?

Penggalan ayat di atas menceritakan Daniel sedang menghadapi kesulitan. Kesulitan, jika semua orang bijak – termasuk Daniel dan kawan-kawan – yang ada di Babel tidak dapat memberitahukan mimpi dan arti dari mimpi dari Nebukadnezar, mereka semua akan di bunuh, … “Aku telah mengambil keputusan, yakni jika kamu tidak memberitahukan kepadaku mimpi itu dengan maknanya, maka kamu akan dipenggal-penggal …” (Dan. 2:5). Karena orang-orang bijak tidak dapat memberitahu mimpi raja beserta artinya, maka raja mengeluarkan titah untuk membunuh semua orang bijaksana. Tentu ancaman ini berimbas juga terhadap Daniel dan teman-temannya (Dan. 2:13).

Pada situasi yang sangat mencekam seperti itu, Daniel mendatangi teman-temannya dan memberitahukan bahwa mereka berada pada situasi yang berbahaya (Dan. 2:17). Tujuan Daniel datang kepada teman-temannya, agar mereka bersama memohon kepada Allah semesta langit mengungkapkan rahasia mimpi dan arti mimpi raja Nebukadnezar. Pendapat Anda, mampukan Allahnya Daniel menyingkapkan mimpi serta artinya? Ayat 19 berkata; “Maka rahasia itu disingkapkan kepada Daniel dalam suatu penglihatan malam. Lalu Daniel memuji Allah semesta langit.” Puji Tuhan, Allahnya Daniel mampu menyingkapkan mimpi yang tidak diceritakan oleh raja Nebukadnezar segaligus artinya (Dan. 2: 28-46). Dan dari peristiwa ini, Allah dimuliakan sebagai Allah yang mengatasi segala allah dan berkuasa atas segala raja (Dan. 2:47). Daniel dimuliakan dengan dianugerahi banyak pemberian dan kedudukan (Dan. 2:48). Serta kawan-kawan mendapat kehormatan, yaitu mereka dipercayakan memerintah wilayah di Babel (Dan. 2:49).

Sebagai anak-anak Tuhan, kita juga tidak luput dari berbagai kesulitan. Ada yang ringan dan ada juga yang berat. Yang berat, mungkin bisa sampai mengancam nyawa kita, seperti Daniel dan kawan-kawan. Apapun dan bagaimana situasi hidup kita, pilihan kita adalah menjaga hidup tetap kudus (Dan. 1:8). Ketika keadaan sulit datang, marilah kita mengajak keluarga, kerabat untuk berseru dan berdoa bersama-sama. Mari kita imani bahwa kesulitan yang kita serahkan kepada Tuhan pasti akan ada jalan keluarnya. Akhirnya, ingatlah kesulitanpun bisa dipakai Tuhan untuk memuliakan nama-Nya. Dan percayalah, kesulitan dapat dipakai Tuhan untuk mengubah jalan hidup kita ke arah yang lebih baik, oleh sebab itu jangan cepat menyerah. ~ Soli Deo Gloria ~

“Ketika kesulitan hidup datang, jangan lari daripadanya, tetapi berserulah kepada Tuhan, dan tunggulah dengan iman jawaban Tuhan”