Teguh Seperti Batu Intan

01
Sep

Teguh Seperti Batu Intan

Yehezkiel 3:7-9, 11

7 – Akan tetapi kaum Israel tidak mau mendengarkan engkau, sebab mereka tidak mau mendengarkan Aku, karena seluruh kaum Israel berkepala batu dan bertegar hati.
8 – Lihat, Aku meneguhkan hatimu melawan mereka yang berkepala batu dan membajakan semangatmu melawan ketegaran hati mereka.
9 – Seperti batu intan, yang lebih keras dari pada batu Kuteguhkan hatimu; janganlah takut kepada mereka dan janganlah gentar melihat mukanya, sebab mereka adalah kaum pemberontak.
11 – Mari pergilah dan temuilah orang-orang buangan teman sebangsamu berbicaralah kepada mereka dan katakanlah: Beginilah firman Tuhan Allah; baik mereka mau mendengarkan atau tidak.

Setiap Orang Percaya dipanggil untuk menjadi saksi Kristus di dalam kehidupannya. Salah satu adalah melalui penyampaian Firman Tuhan. Seiring bertumbuhnya kerohanian, kita dipersiapkan untuk dapat mengajarkan tentang kebenaran sejati kepada orang-orang di sekitar kita. Akan tetapi tidak jarang muncul keraguan apakah orang akan mendengarkan dan menaati firman itu.

Tuhan telah mengerti mengenai hal ini saat ia mengutus Yehezkiel untuk berbicara kepada bangsa Israel. Tuhan tahu bahwa bangsa Israel tidak mau mendengarkan Yehezkiel. Bangsa Israel adalah bangsa yang tegar tengkuk. Begitu seringnya mereka tidak menghiraukan perkataan Tuhan yang disampaikan melalui para nabi. Mereka lebih memilih mengikuti keinginan mereka sendiri. Bahkan lebih parah lagi mereka tidak segan-segan melawan dan menganiaya nabi Tuhan. Ini adalah sebuah tantangan yang besar bagi Yehezkiel dan membuatnya kecil hati.

Oleh sebab itu Tuhan menguatkan Yehezkiel. Tuhan sendiri yang akan meneguhkan hatinya menjadi sekeras batu intan. Intan adalah mineral yang paling keras. Ini artinya hati Yehezkiel diteguhkan sehingga tidak ada ancaman atau tekanan sebesar apapun yang dapat menghentikan pelayanan kenabiannya kepada bangsa Israel. Tuhan sendiri akan memampukan Yehezkiel untuk bertahan dalam menghadapi sikap pemberontakan orang-orang Israel. Janji Tuhan ini terbukti di mana Yehezkiel setia dalam melayani sebagai nabi bagi bangsa Israel kurang lebih 22 tahun lamanya.

Demikian pula saat ini Tuhan akan meneguhkan anak-anak-Nya untuk setia mengajarkan Firman Tuhan. Tantangan sebesar apapun jangan sampai mengendurkan semangat kita. Meskipun ada kemungkinan orang tidak mendengarkan kita atau mereka mungkin akan menganggap sebagai dongeng belaka, namun janganlah kita merisaukan hal itu. Tuhan mau kita taat melakukan bagian kita. Sedangkan mengenai orang tersebut mau melakukan firman Tuhan atau tidak, itu menjadi urusannya pribadi dengan Tuhan. Jika mereka tidak mendengarkan maka mereka sendiri yang akan menanggung akibatnya.

Kita bisa mulai mengajar kepada orang-orang yang Tuhan tempatkan di sekitar kita dengan membahas topik-topik sederhana. Banyak kisah-kisah Alkitab menarik yang mudah diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Mari kita minta hikmat pada Tuhan supaya kita bisa mengerti kebutuhan lawan bicara kita. Biarlah Tuhan sendiri yang mengendalikan dan memberkati setiap perkataan kita. Saat Tuhan memberikan tugas, maka Dia sendiri akan memberikan jalan untuk melaksanakannya. Oleh sebab itu sebagai orang percaya marilah kita terus memperdalam pengetahuan tentang Alkitab dan setia dalam mengajarkan Firman Tuhan. Amin.