GPS Tercanggih

21
Jun

GPS Tercanggih
(Mazmur 86-91)

Ev. Ronny Budiman

Semenjak kedatangan Saya di kota Makassar, salah satu proses adaptasi yang harus Saya lakukan (selain adaptasi citarasa makanan tentunya) adalah soal berlalu lintas. Bagi pendatang baru, tentu merupakan satu hal yang wajib untuk mengenal peta jalan. Beruntung, di zaman serba canggih sekarang ini, ada yang namanya GPS (Global Positioning System). Asal ada GPS, gak jadi soal deh untuk jalan-jalan berkeliling kota Makassar, siapa takut? Gimana, ada yang mau ikut?

Saudaraku, bukankah demikian juga dengan perjalanan iman kita bersama TUHAN? Setiap orang percaya memerlukan tuntunan TUHAN, bukan? Supaya kita tidak tersesat di dunia yang penuh tipu daya ini. Dan Firman Tuhan adalah “GPS” tercanggih yang kita miliki. Firman Tuhan dapat menghindarkan kita dari “salah jalan” atau “jalan-jalan yang macet”, mengingatkan jika “kecepatan” kita sudah melampaui batas dan kita perlu mulai “menginjak rem”, serta membantu kita menemukan “jalur teraman” bagi jiwa kita.

Daud adalah pribadi yang sungguh mengasihi ALLAH. Namun meskipun demikian, Daud juga sadar, bahwa kadang-kadang sangat sulit untuk melakukan apa yang benar. Itulah sebabnya ia memohon kepada Allah di Mazmur 86:11a
“Tunjukkanlah kepadaku jalan-Mu, ya TUHAN,
supaya aku hidup menurut kebenaran-Mu;”
Daud meminta agar TUHAN menunjukkan jalan yang harus dipilih dan dilaluinya. Ada satu keyakinan dalam diri Daud, dia akan bisa hidup di dalam kebenaran, hanya di saat dia turut dalam pimpinan TUHAN. Daud menyadari siapa dirinya, betapa terbatasnya dia sebagai manusia berdosa; bahwa tanpa pimpinan TUHAN, maka jalan-jalan yang dipilih adalah jalan-jalan yang salah, “jalan macet dan buntu”. Daud tahu, sukacita sejati didapat ketika hidup dalam jalan-jalan-Nya. Tidak heran pernyataan ini diulang kembali di Mazmur 119:35
“Biarlah aku hidup menurut petunjuk perintah-perintah-Mu, sebab aku menyukainya.”

Saudaraku, seperti doa Daud yang selalu meminta pimpinan Tuhan, Daud yang rindu agar ditunjukkan “rute yang benar”; demikianlah pula seharusnya doa-doa kita di hadapan-Nya. Mari, sebagai orang percaya, kita seharusnya belajar melihat dan percaya pada “rute terbaik pilihan TUHAN”; dan tidak lagi menjalani “rute yang kita pikir baik” selama ini.
Karena hikmat kita terbatas. Kita tidak pernah bisa mengetahui apa yang akan terjadi di depan.
Rute pilihan manusia biasanya berujung kemacetan & salah jalan,
tapi rute piihan TUHAN selalu adalah rute paling aman & membawa kelegaan.

Saudaraku, mari kita tengok keseharian kita masing-masing. Apakah selama ini, kita telah menjadikan Firman Tuhan sebagai GPS rohani dalam hidup kita? Mari, sama-sama belajar berjalan dalam pimpinan TUHAN. Percayalah, “rute perjalanan iman” kita akan jauh lebih indah dan pasti, ketika kita turut dalam pimpinan-Nya. Amen!