Tinggal Dalam Kristus

12
Jan

Tinggal Dalam Kristus
(Yohanes 15:1-5)

Apakah yang saudara pikirkan untuk dilakukan di tahun 2022? Memasuki tahun baru 2022 kebanyakan orang melakukan berbagai resolusi dalam hidupnya. Kita membuat komitmen-komitmen baru untuk memperbaiki hidup kita ditahun ini, membuat rencana atau goal-goal baru di tahun ini. Semua itu dilakukan untuk mencapai tujuan besar kita atau impian-impian, dan untuk menghadapi tantangan-tantangan di tahun 2022 dimana pandemi covid 19 juga kemungkinan masih ada.

Ketika kita membuat resolusi atau komitmen baru, perencanaan baru, tujuan-tujuan di 2022, seharusnya dibuat berdasarkan hikmat Tuhan, melalui perenungan dalam Tuhan, karena kita sebagai orang yang mengaku beriman kepada Allah. Perenungan untuk memperoleh hikmat Tuhan diperlukan agar kita dapat membuat komitmen baru, membuat rencana atau langkah-langkah yang sesuai kehendak Tuhan. Untuk itu kita renungkan Firman Tuhan dari Injil Yohanes 15: 4 “Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu”. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.” Tuhan Yesus memakai contoh pohon anggur untuk menggambarkan relasi Tuhan Yesus dengan murid-murid dan semua orang yang percaya kepada-Nya. Tuhan Yesus sendiri adalah pokok anggur dan orang-orang yang menerimaNya sebagai mesias merupakan ranting-ranting dari pokok anggur. Oleh anugerah Allah kita menjadi ranting atau carang dari pokok anggur Yesus Kristus.

Ranting-ranting ini akan mengeluarkan buah-buah yang diharapkan jika terus dibersihkan dan melekat atau tinggal terus pada pokoknya. Sama seperti ranting tidak akan mengeluarkan buah jika tidak melekat atau tinggal pada pokoknya atau batang pohonnya, Maka Tuhan Yesus memberi perintah kepada murid-murid-Nya untuk tetap tinggal di dalam Dia. Ini berarti kita yang telah menerima anugerah Allah dalam Kristus untuk dapat menghasilkan buah seperti yang dikehendaki oleh Bapa, kita perlu terus memiliki relasi yang erat dengan Kristus. Relasi yang erat dengan Kristus itu ketika kita percaya pada_Nya dan firman-Nya dengan hanya bergantung dan bersandar pada Yesus Kristus dalam segala hal. Kita harus terus bergantung dan bersandar pada hikmat dan penyertaan-Nya agar kita dapat mengetahui kehendak Tuhan dalam hidup kita, sehingga kita menghasilkan buah yang sesuai dengan kehendak Bapa. Kita berbuah yang manis dan baik sehingga Bapa dan Tuhan Yesus di muliakan.

Kristus Tuhan adalah sumber hikmat dan kekuatan dalam hidup kita, mari terus bergantung dan bersandar pada-Nya.