MALAM TERPANJANG

28
Feb

MALAM TERPANJANG

Ev. Nita Gotib

Yohanes 8:12
“Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup.”

Malam hari berlangsung selama 2 bulan. WHAT?!
Ya, itulah yang terjadi di beberapa negara yang mengalami fenomena malam kutub yang biasa terjadi di bulan November sampai Januari, seperti Alaska, Norwegia, Finlandia. Bahkan beberapa daerah di Finlandia akan mengalami kegelapan selama 7 bulan tanpa matahari. Selama fenomena alam tersebut terjadi, masyarakat di sana meramaikannya dengan festival cahaya.

Sungguh tak dapat dibayangkan kesulitan yang dialami oleh penduduk di sana. “Cucianku belum kering,” keluh ibu-ibu. Walaupun akhirnya mereka mampu menyesuaikan diri dengan keadaan itu, namun tentu aktivitas mereka tidak seperti masyarakat pada umumnya.

Teringat dengan keluhan kita saat listrik padam. Memang saat listrik padam di siang hari, keluhan utama kita bukan masalah penerangan karena keadaan masih terang, melainkan karena kepanasan dan alat-alat elektronik tidak bisa berfungsi. Keluhan tentang penerangan dirasakan saat malam hari. Apalagi lampu emergency dan senter tidak berfungsi, kehabisan lilin, kehabisan bahan bakar genset. Astaga!!

Di dalam Alkitab, kegelapan adalah gambaran tentang dosa dan kejahatan, sementara terang menggambarkan kebenaran dan kebaikan, Khusus dalam Injil Yohanes, secara khusus menunjukkan Terang itu sebagai Pribadi. Bahwa Terang yang sesungguhnya itu adalah Tuhan sendiri yang menjadi manusia dalam Pribadi Tuhan Yesus Kristus. Di kemudian hari, Yesus sendiri memperkenalkan diri-Nya: “Akulah terang dunia.” Terang dibutuhkan oleh dunia yang berada dalam kegelapan dosa dan memberikan pengharapan bagi dunia.

Terang itu telah hadir dan memberikan terang-Nya kepada setiap orang yang percaya kepada-Nya. Apakah anda sudah menerima Terang itu? Apakah anda sudah memiliki terang hidup dan memancarkan terang Kristus di dalam hidupmu?