MENJADI BERKAT DALAM TEKANAN

04
May

MENJADI BERKAT DALAM TEKANAN
(Ester 4 : 10 – 17)

Nats: “Pergilah, kumpulkanlah semua orang yahudi yang terdapat di Susan dan berpuasalah untuk aku; janganlah makan dan janganlah minum tiga hari lamanya, baik waktu malam baik waktu siang. Aku serta dayang-dayangku pun akan berpuasa demikian, dan kemudian aku akan masuk menghadap raja, sungguhpun berlawanan dengan undang-undang; kalau terpaksa aku mati biarlah aku mati.”

Suatu hari seorang bernama Haman, dia adalah perdana mentri Persia, tangan kanan Raja Ahasyweros berikhtiar untuk memusnahkan semua orang Yahudi yang ada dalam wilayah kekuasaan Ahasyweros. Semua ini dimulai dari penolakan Mordekhai untuk menyembah Haman. Keinginan Haman ini telah disetujui oleh raja dan dimeterai dengan cincin meterai raja (3:12). Surat keputusan itu telah dikirim ke seluruh kepala daerah yang ada di wilayah Persia dan membuat Bangsa Yahudi berkabung (4:3) karena hidup mereka terancam…menunggu waktu untuk dimusnahkan.

Dalam situasi seperti ini, Ester yang waktu itu adalah seorang Ratu, diminta untuk menghadap dan memohon karunia raja serta membela bangsanya di hadapan raja. Ester sendiri adalah seorang anak yatim piatu berkebangsaan Yahudi. Ia diasuh oleh kakak sepupunya yaitu Mordekhai. Permintaan yang sangat beresiko karena bagi mereka yang menghadap raja tanpa dipanggil berlaku hukuman mati kecuali diperkenankan raja. Dan hal ini membuat Ester dalam keadaan sangat tertekan.

Setiap orang percaya, tentunya memiliki pergumulan yang berbeda. Mungkin ada yang sedang bergumul dalam keluarga, tempat pekerjaan, dsbnya. Bagaimanakah sikap kita menghadapi tekanan/pergumulan itu? mari belajar dari Ester.

  1. Ester belajar memahami rencana Tuhan
    Awalnya Ester merasa ragu untuk menghadap raja, mengingat kemungkinan resiko yang akan diterimanya akan tetapi pada akhirnya melalui Mordekhai, Ester mengerti rencana Tuhan dalam hidupnya, mengapa dia terpilih menjadi ratu. “mungkin justru untuk saat yang seperti ini, engkau beroleh kedudukan sebagai ratu (4:14).
  2. Berdoa dan berpuasa
    Setelah Ester memahami rencana Tuhan, ia mengambil tindakan yang tepat. Sebelum menghadap raja, ia meminta kepada seluruh orang Yahudi dan dayang-dayangnya untuk berdoa dan berpuasa baginya selama 3 hari. Datang pada Tuhan terlebih dahulu dalam doa dan puasa sebagai tanda pengharapan hanya datang dari Tuhan. Sikap hati untuk berserah kepada Tuhan dan melakukan yang terbaik merupakan kunci dari menghadapi pergumulan hidup ini.
  3. Komitmen
    Ketika Ester belajar memahami rencana Tuhan, datang pada Tuhan lewat doa dan puasa, maka Ester dimampukan Tuhan untuk berkomitmen dalam melaksanakan rencana Tuhan dalam hidupnya. Perkataan Ester yang luar biasa: “kalau terpaksa aku mati, biarlah aku mati”. Perkataan iman dan ketaatan penuh kepada Tuhan. Ia bersedia mengorbankan kedudukan dan kenyamanannya sebagai ratu, bahkan nyawanya sendiri demi kehidupan suatu bangsa yang besar, bangsa pilihan Tuhan.

Dengan penuh keyakinan dan penyerahan kepada Tuhan, akhirnya Ester menghadap raja dan mendapatkan belas kasihan raja. Permintaan Ester dikenan raja dan Haman dihukum mati pada tiang sulaan yang dipersiapkannya untuk Mordekhai (7:10). Surat perintah pemusnahan orang Yahudi ditarik kembali oleh raja sehingga orang Yahudi dibebaskan dari rancangan Haman. Melalui Ester, Kehidupan umat pilihan Allah terpelihara.

Secara logika manusia, mustahil bagi Ester dapat menjadi berkat bagi orang lain (bangsanya), tetapi itu menjadi mungkin jika Allah turut bekerja didalamnya ,sebab Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah(Roma 8:28). Allah sanggup menjadikan seseorang berkat bagi orang lain, sekalipun berada dalam tekanan seperti yang alami oleh Ester, asalkan ia peka dan mau dipakai oleh Allah untuk menjadi saluran berkat bagi orang lain.

Hari ini, Kecenderungan semua orang ketika berada dalam tekanan akan cenderung memikirkan dirinya sendiri, mencari jalan keluar sendiri dan mengabaikan orang-orang disekitarnya. Bahkan sering menjadi batu sandungan bagi orang lain. Kebenaran Firman Tuhan hari ini mengajarkan kepada kita bagaimana jalan keluar ketika menghadapi tekanan. Ester ketika menghadapi tekanan, ia melihatnya sebagai bagian dari rencana Tuhan, ia berdoa dan berpuasa sebagai bukti pengandalan kepada Tuhan dan tetap berkomitmen untuk setia mengikut Tuhan. Jalan keluar di dalam dan bersama Tuhan, membuat Ester bisa menjadi berkat dalam tekanan. Itulah yang seharusnya kita lakukan sebagai orang-orang percaya.

BERSAMA TUHAN KITA PASTI BISA