BERKAT KETAATAN

11
Apr

BERKAT KETAATAN
Nats : Kejadian 12:1-3

Berfirmanlah TUHAN kepada Abram, “Pergilah dari negerimu dan dari sanak keluargamu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu; “Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat. Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat.”

Dua kata kunci yang bisa kita gali dari nats di atas yaitu: TAAT dan BERKAT, yang menggambarkan relasi sebab akibat secara vertical antara Allah dengan manusia. Diawali dengan kehendak dan rancangan mulia Tuhan atas diri manusia. Ketika manusia mau taat kepada kehendak Tuhan, maka Tuhan akan menurunkan berkatNya.

Tuhan memiliki maksud dan rencana khusus atas diri Abraham. Abraham meresponi rancangan Tuhan atas dirinya, ia taat akan panggilan dan rencana Tuhan, maka Tuhan menurunkan berkatNya kepada bangsa-bangsa di dunia.

Sebagaimana Tuhan mempunyai maksud dan rencana khusus kepada Abraham, Tuhan juga mempunyai rencana khusus dan special bagi setiap kita pribadi lepas pribadi. Dalam rencana agungNya, Tuhan rindu untuk menurunkan berkat bagi kehidupan kita, sehingga kita dan orang-orang yang bersama kita dapat menikmati segala berkat dan kebaikan TUHAN, oleh sebab itu marilah kita masuk dan taat kedalam rancangan mulia Tuhan.
Sebuah quotation tertulis demikian : ALLAH TIDAK MENUNTUT KESUKSESAN-HANYA KETAATAN. Quotation ini terinspirasi dari ayat FT di 1 Samuel 15:22
Tetapi Samuel berkata, “Manakah yang lebih disukai TUHAN, ketaatan atau kurban persembahan? Taat kepada TUHAN lebih baik daripada mempersembahkan kurban. Patuh lebih baik daripada lemak domba.

Hati TUHAN di senangkan Ketika anak-anakNya yang mau hidup taat kepadaNya. Bila dibandingkan dengan segala prestasi yang dicapai ditambah dengan kelimpahan harta yang sudah dikumpulkan ditambah dengan semua piala yang sudah peroleh, ditambah dengan besarnya korban yang sudah kita persembahkan, hati TUHAN jauh lebih tertarik dan berkenan kepada hidup orang-orang yang mau taat kepada perintah-perintahNya.
Walau Untuk memperoleh sebuah kesuksesan, seseorang perlu berjuang, konsisten, membayar harga mahal, waktu, tenaga, dana. Namun semua pencapaian itu tidak cukup apabila kita tidak hidup menaati kehendak TUHAN. Justru kesuksesan yang sejati ialah ketika kita hidup menaati pimpinan TUHAN.

Kalimat ini dipertegas dan dikonfirmasi oleh seorang Dramawan dari Yunani BC 525 – 456 bernama Aeschylus berkata: ”Ketaatan adalah ibu dari kesuksesan dan terikat pada keselamatan.”

Abraham taat kepada TUHAN, dan ketaatan Abraham menjadi alat di tangan Tuhan untuk memberkati bangsa-bangsa. Ada 3 berkat keselamatan yang diterima oleh bangsa-bangsa yaitu berkat tanah, berkat benih, dan berkat keselamatan.

Di tanah Scotlandia ada seorang anak muda yang berprestasi dan memiliki bakat berlari. Dia sukses dan berhasil memenangkan medali emas dalam cabang lari 400 m kejuaran Olimpiade di Paris. Kesuksesan dan kepopulerannya mencapai belahan dunia bagian timur yakni Jepang dan Cina yang selalu menyanjungnya setiap kali ia tampil. Di balik kesuksesan dan popularitas yang ia raih, ada sesuatu yang lebih menarik dalam diri anak muda ini, yaitu ketaatanNya akan perintah Tuhan. Sebagaimana yang tertulis dalam Injil Yohanes 14:15 Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti perintah-perintah-Ku. Alkitab berkata Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat. Di suatu kesempatan untuk menambah medali emas di olimpiade berikutnya di Paris, anak muda yang Bernama Eric Liddell ini memutuskan untuk menolak pertandingan lari 100 yard, hanya karena pertandingan itu diadakan di hari Minggu. Walau Ketika ia menolak pertandingan itu, Eric mendapat kritikan tajam sebagai atlet yang tidak patriotic (karena menyebabkan hilangnya kesempatan Scotlandia untuk meraih medali emas).

Penolakannya untuk lari di cabang 100 yard (pada hari Minggu) menunjukkan kepatuhannya kepada Tuannya di Surga dengan risiko menerima kemarahan dari tuannya di dunia. Di kesempatan berikutnya, Eric memenangkan medali emas untuk cabang lari 400 yard. Seandainya Eric tidak memenangkan medali emas pada saat itu pun kepatuhannya terhadap perintah Tuhan patut mendapatkan medali emas. Hidup Eric pada tahun-tahun selanjutnya ditandai dengan keputusan-keputusan yang konsisten dengan kepatuhan dan kesetiaan Eric kepada Kristus.

Kalau ketaatan adalah suatu Tindakan yang berkenan kepada Allah dan memiliki kuasa untuk menurunkan berkat Tuhan, Apakah arti ketaatan itu ?

  1. Ketaatan berarti Melakukan kehendak Allah.
    Ketika Tuhan Berfirman kepada Abram, “Pergilah dari negerimu dan dari sanak keluargamu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu; Peristiwa ini terjadi pada tahun 2000 SM, maka Abraham membawa ayahnya yang sudah tua yang Bernama Terah, istrinya Sara, dan ponakannya yang Bernama Lot untuk pergi memasuki negeri perjanjian yang dijanjikan Tuhan kepadanya.
    Tuhan memanggil Abraham keluar dari penyembahan berhala untuk menyembah Yahweh satu-satunya Allah yang hidup dan yang benar. Dari mana kita tahu bahwa Abraham hidup di tengah-tengah penyembahan berhala ? Dari silsilah Abraham dapat kita temukan bahwa Abraham adalah keturunan ke 20 dari Adam dan Hawa lewat Set, sementara anak Nuh Bernama Sem adalah keturunan ke 10 dari Adam dan Hawa. Keturunan Set adalah keturunan yang beriman dan berkenan kepada Tuhan. Sementara keturunan Kain adalah keturunan orang-orang yang melawan Tuhan. Setelah itu sampai kepada jaman Nuh, seluruh manusia melawan Tuhan. Maka Tuhan hanya memilih Nuh, istri, 3 orang anak dan 3 orang mantu nya yang selamat. Manusia lain semuanya binasa. Berkat keselamatan dalam bahtera itu hanya dinikmati oleh 8 orang. Setelah itu dari keturunan Sem ke Abraham ada 10 tingkat keturunan lagi. Namun sampai kepada Terah, keturunan ke 9, ayah Abraham dikatakan sudah tidak menyembah Tuhan, namun menyembah ilah lain di catat di Kitab Yosua pasal 24:2. Bahkan tradisi Yahudi dan Muslim mengatakan, Terah ayah Abraham tidak hanya menyembah berhala, namun mereka juga adalah pedagang atau penjual patung-patung berhala. Jadi mereka bahkan menjadi kepala atau penyebar penyembahan berhala itu. Hal ini dipertegas di kisah Laban, cicit Terah, anak dari Nahor, anak dari Betuel juga menyimpan patung berhala yang menjadi berhala keluarga mereka, Ketika berhala terafim itu dibawa oleh Rahel yang melarikan diri Bersama suaminya Yakub. Hidup ditengah-tengah lingkungan penyembah berhala, Abraham adalah satu-satunya yang masih setia menyembah Tuhan Allah yang hidup. Walau pengenalannya kepada Tuhan masih belum sempurna. Oleh sebab itu Tuhan memanggil Abraham keluar dari Urkasdim yang menjadi pusat kebudayaan kuno yang ada di Mesopotamia, dari tengah-tengah orang-orang penyembahan berhala.
    Pergi menaati perintah Tuhan bukan hal yang mudah. Mereka berjalan ke arah barat laut dengan seluruh hewan peliharaan dan semua kepunyaan mereka – mungkin sejumlah besar manusia, binatang dan tenda. Bukti alkitabiah menunjukkan bahwa kemungkinan besar keluarga ABRAHAM adalah keluarga yang cukup berada. Memiliki banyak harta benda. Meninggalkan masa lalu di rumah yang besar dan nyaman. Selain itu usia Abraham juga sudah lanjut. Ia sudah berusia 75 tahun. Meninggalkan tempat tinggal di usia lanjut menempuh hidup di depan yang tidak menentu, tak memiliki tempat tinggal, bahkan pergi tanpa mengetahui tempat yang ditujunya. Ia tidak berpindah dengan pesawat atau kapal besar yang mewah, namun dengan unta atau keledai.
    Pernahkah kita membayangkan tentang makna usia lanjut itu ? Usia 75 tahun. Usia membawa perubahan dan ketidak pastian dalam hidup kita. Usia lanjut merupakan transisi dari masa lalu yang pasti ke masa depan yang tidak pasti. Usia dapat berarti pindah dari rumah keluarga menuju suatu tempat yang lebih kecil, ke rumah anak perempuan, ke lingkungan para pensiunan, ke rumah jompo, atau ke tempat peristirahatan terakhir. Pernahkah membayangkan saudara berusia lanjut kemudian harus berpindah dari rumah tua kita ke tempat lainnya, dan terus berpindah, dan tidak mengetahui tempat yang kita tuju. Namun itulah ketaatan Abraham kepada Allah. Melakukan kehendak Allah. ABRAHAM dan keluarganya MELANGKAH DENGAN IMAN!….Mereka berjalan ke negeri yang akan ditunjukkan Tuhan pada masanya – tapi mereka tidak mengetahui tujuan mereka waktu mereka meninggalkan Ur Kasdim. Ketaatan mereka adalah bukti nyata dari iman mereka kepada penyertaan dan perlindungan Allah sepenuhnya. Kemungkinan mereka melintasi daerah Babilonia kuno…kota di mana keturunan Abraham – bangsa Yahudi – akan ditangkap sebagai tawanan pada masa akan datang. Mereka terus melewati ke arah barat, dan akhirnya sampai di Haran… masih ada sampai sekarang. Ketika mereka berdiam untuk sementara waktu di Haran, ayah Abraham, Terah, meninggal dunia. Sekali lagi, Allah berbicara kepada ABRAHAM, memerintahkan dia untuk meninggalkan Haran dan berjalan menuju ke negeri yang telah dijanjikan kepadanya. Negeri itu adalah Kanaan, atau negeri yang kita sebut sekarang ini sebagai Israel. Taat berarti melakukan perintah Allah, apapun konsekuensi dan kesulitannya.
  2. Ketaatan berarti kerelaan untuk tunduk kepada otoritas kebenaran Firman Tuhan.
    Dalam perjalanan iman menuju ke tempat yang dijanjikan Tuhan, ada Sara istri Abraham. Sebagai seorang istri, pasti juga mengalami banyak sekali kesulitan untuk pindah ke tempat lain. Apalagi Sara sudah berusia lanjut juga dan Sara sudah nyaman dengan segala sesuatu di Urkasdim. Namun satu keindahan dalam hidup Sara adalah sikapnya yang begitu mendukung suaminya Abraham untuk menaati perintah Tuhan, dan Sara adalah istri yang sangat menaati suaminya, bahkan memanggil Abraham dengan panggilan tuan. Adakah istri yang memanggil suaminya tuan ? Itulah Sara yang rela tunduk kepada otoritas Tuhan dan suami yang ia hormati.
    Sarah bukan wanita yang lemah, terlalu bergantung, dan berpikiran kosong. Orangtuanya memanggilnya Sarai, dan nama memiliki arti dalam silsilah orang Yahudi. Namanya berarti ratu. Yang menggambarkan keindahannya, yang ditulis dua kali dalam kitab Kejadian 12:11, 14. Juga menggambarkan pendidikan nya yang tinggi, pembawaannya yang tenang, dan perilakunya yang anggun. Saat Tuhan mengganti namanya menjadi Sarah, artinya tidak berubah, namun lebih menambah makna keibuan. Dia dipanggil dalam konteks sebagai ibu bangsa-bangsa. Kejadian 17:15-16.
    Sarah adalah seorang wanita yang pintar dan punya kemampuan. Saat ia menikah dengan Abraham, dia membuat keputusan. Dia membangun tujuan hidupnya dalam tugasnya membantu suami memenuhi tujuan Tuhan dalam hidupnya. Itu bukan kelemahan. Itu adalah sebuah hati yang rela untuk tunduk kepada otoritas. Itu menggambarkan keindahan diri Sarah. Bahkan keindahan dan kecantikan Sarah dilirik oleh raja-raja negeri yang mereka lewati. Termasuk raja Mesir dan raja Gerar Abimelech. Itulah arti ketaatan dan keindahan ketaatan itu.
  3. Ketaatan berarti proses bertumbuh kepada kesempurnaan.
    Demikianlah setiap anak Tuhan harus bertumbuh untuk menjadi semakin indah dan kudus di hadapan Tuhan. Ketika Abraham taat akan panggilan Tuhan, bukan berarti hidup Abraham sudah sempurna di mata Tuhan. Abraham masih memiliki banyak kelemahan. Salah satu nya ialah ketika penantian akan anak sudah semakin melemah, karena usia Abraham sudah sangat lanjut dan Sara juga sudah mati haid, maka Sara memberikan Hagar, gundiknya untuk menjadi istri Abraham dengan harapan, agar Abraham memperoleh keturunan dari Hagar. Maka lahirlah Ismail yang menjadi bapa bagi bangsa Arab. Namun janji Tuhan itu tetap akan datang pada waktunya. Saat Abraham berusia 100 tahun, barulah Sara melahirkan Ishak bagi Abraham. Ishaklah yang sesungguhnya menjadi anak perjanjian. Dan lewat Ishak, maka berkat Tuhan itu mengalir bagi bangsa-bangsa, dimana Mesias lahir lewat garis keturunan Ishak dan keselamatan tergenapi. Di saat itu lah pengenalan Abraham akan Tuhan semakin bertumbuh, dan Abraham dipanggil sebagai Bapa orang beriman.
    Hari ini kita adalah orang-orang yang sudah ditebus dan diselamat kan oleh Yesus Kristus. Kita menjadi anggota keluarga Allah, yang juga adalah keturunan Abraham secara rohani. Setiap kita dipanggil untuk membawa tongkat estafet keselamatan. *Adakah kita mau menaati kehendak dan rencana Tuhan ? Kalau kita mau menaati rencana Tuhan, maka berkat Tuhan tentu juga akan nyata dalam kehidupan setiap kita. *
    Tuhan Yesus memberkati.
    Amin.