Jemaat Kebanggaan Tuhan

27
Dec

Jemaat Kebanggaan Tuhan
(Wahyu pasal 2-3)

Bapak Ibu Saudara (BIS), siapa sih yang tidak senang menjadi anak kebanggaan orang tua? Atau, menjadi murid berprestasi kebanggaan sekolahnya? Demikiran pula, tema kita hari ini, sebagai umat pilihan-Nya, siapa yang tidak senang jika boleh menjadi “JEMAAT KEBANGGAAN TUHAN”?

Dalam Wahyu pasal 2-3, melalui Yohanes, TUHAN berpesan kepada tujuh jemaat di Asia Kecil. Surat-surat ini disampaikan kepada: jemaat di Efesus (The Loveless Church); jemaat di Smirna (The Persecuted Church); jemaat di Pergamus (The Compromising Church); jemaat di Tiatira (The Corrupt Church); jemaat di Sardis (The Dead Church); jemaat di Filadelfia (The Faihful Church); dan jemaat di Laodikia (The Lukewarm Church).

BIS, secara garis besar, ketujuh surat dapat digolongkan menjadi tiga kelompok:

  1. Panggilan untuk mengasihi Tuhan seperti semula, ditujukan kepada gereja:
    (i) Efesus: “Jangan biarkan kasihmu kepada Yesus menjadi dingin;”
    (ii) Laodikia: “Jangan menyerah kepada sikap puas diri. Undanglah Aku masuk. Biarkan Aku memperbaharui dan mengubah kehidupanmu. Jika kamu berbuat demikian, kamu akan mendapat posisi yang luar biasa di zaman mendatang;”
  2. Pangilan untuk Hidup Benar, ditujukan kepada gereja:
    (iii) Pergamus:“Percayalah pada Firman Allah untuk menjaga agar kamu kuat dan penuh iman;”
    (iv) Tiatira: “Hindarilah perselingkuhan seksual maupun spiritual. Tetaplah murni;”
    (v) Sardis: “Bangunlah segera, kuatkan apa yang masih tersisa dan akan mati.”
  3. Persoalan Penderitaan, ditujukan kepada gereja:
    (vi) Smirna: “Jangan takut akan aniaya dunia ini;”
    (vii) Filadelfia: “Aku akan membuka pintu pelayanan dan memberi kesaksian untukmu.”

Ketujuh jemaat ini mempunyai latar belakang, tantangan permasalahan, dan pergumulan iman yang berbeda-beda karena mereka mempunyai konteks yang berbeda-beda, seperti setiap gereja di tempat dan waktu berbeda mempunyai konteks yang berbeda-beda. Namun mereka memiliki satu kesamaan dengan semua gereja Tuhan pada zaman sekarang, yaitu sebagai jemaat yang ditebus oleh darah Yesus Kristus, Sang Saksi Setia. Iya, ketujuh jemaat merupakan representasi dari keadaan jemaat di segala tempat di segala zaman.

BIS, melalui surat kepada tujuh jemaat, pertama, kita kembali diingatkan: bahwa orang Kristen dipilih oleh Kristus, dibentuk dan dipelihara oleh Kristus. Kesadaran ini lah yang akan selalu mendorong kita sebagai orang percaya untuk tidak mudah tenggelam dan terseret oleh gelombang arus dunia. Di balik setiap kesengsaraan dan kesulitan, pada akhirnya, kita akan menyaksikan kemuliaan TUHAN dinyatakan.

Yang kedua, mari tengok kondisi kita, kira-kira apakah penilaian Tuhan atas gereja kita? Apakah banyak pujian ataukah banyak teguran? Sudahkah nama TUHAN dimuliakan melalui gereja kita? Mari, bersama-sama kita berjuang dan bertumbuh menjadi kebanggaan TUHAN! Tuhan Yesus memberkati kita semua! Amen!