Perlakuan Khusus

25
Aug

Perlakuan Khusus

Nats: Yeremia 39:16-18

Yeremia 39:17-18 – Pada waktu itu juga, demikianlah firman TUHAN, Aku akan melepaskan engkau, dan engkau tidak akan diserahkan ke dalam tangan orang-orang yang kautakuti, tetapi dengan pasti Aku akan meluputkan engkau: engkau tidak akan rebah oleh pedang; nyawamu akan menjadi jarahan bagimu, sebab engkau percaya kepada-Ku, demikianlah firman TUHAN.

Di dalam dunia bisnis, seringkali kita mendapati sebuah usaha atau toko memberikan pelayanan khusus bagi beberapa pelanggannya. Bentuk pelayanannya berbeda jika dibandingkan dengan pelayanan bagi pelanggan lain. perlakuan khusus seperti ini didapatkan pelanggan dengan banyak cara. Dapat dengan melakukan pembayaran yang lebih mahal, dapat melalui kesetiaannya dalam memakai jasa layanan tersebut atau bahkan karena mereka mengenal “orang dalam” di perusahaan tersebut. Sehingga menyebabkan seorang pelanggan mendapatkan perlakuan khusus yang lebih baik daripada pelanggan lain.

Hal yang serupa juga dapat terlihat dari kehidupan Ebed-Melekh. Ia adalah seorang sida-sida dari Etiopia yang tinggal di istana raja Yehuda. Ia hidup di saat terjadinya penyerangan terhadap Yehuda oleh Nebukadnezar Raja Babel. Hal ini dilakukan Tuhan sebagai penghukuman karena Bangsa Yehuda telah sangat berdosa di hadapan Tuhan. Bangsa Yehuda ditangkap dan dibuang ke Babel. Akan tetapi perlakuan khusus didapatkan oleh Ebed-Melekh, Tuhan berkata bahwa ia akan diluputkan dari serangan tersebut dan tidak akan diserahkan ke tangan Bangsa Babel. Ebed-Melekh tidak merasakan penghukuman dari Tuhan karena percaya kepada Tuhan. Artinya ia senantiasa hidup seturut perintah Tuhan.

Melalui peristiwa ini kita melihat bahwa Tuhan senantiasa memperhatikan kehidupan umat-Nya. Ia tahu orang yang hidup takut akan Dia maupun orang yang hidup di dalam dosa. Tidak ada seorangpun luput dari perhatian Tuhan. Penghukuman Tuhan bersifat personal. Tuhan tidak menghukum seseorang karena dosa yang dilakukan orang tuanya, saudaranya atau kotanya. Tuhan menilai kekudusan hidup setiap orang secara pribadi.

Ini bukan berarti keputusan Tuhan bergantung pada manusia. Bukan berarti manusia dapat mengatur Tuhan. Tuhan jelas sudah merancang segala peristiwa di dunia ini. Namun dalam setiap peristiwa jelas ada semacam aturan yang wajib ada. Salah satu contohnya adalah saat Tuhan merancangkan bahwa jiwa seseorang akan luput dari hukuman dosa yang kekal, maka Ia pasti merancangkan bahwa orang tersebut adalah seorang pengikut Kristus. Tuhan akan mengatur jalan hidup orang tersebut di mana ia diberi kesempatan mengenal Injil dan pada akhirnya harus mengakui Kristus sebagai Juruslamatnya. Dengan demikian rancangan Tuhan akan hidup kekal bagi orang tersebut, akan terlaksana. Alkitab jelas menyatakan bahwa orang yang tidak percaya pada Tuhan Yesus akan dimasukkan ke dalam neraka.

Kita juga belajar bahwa Tuhan dalam kondisi apapun Tuhan sanggup meluputkan umat-Nya dari bahaya. Dari serangan yang begitu besar oleh Bangsa Babel, jelas banyak menimbulkan korban jiwa. Akan tetapi Tuhan sanggup meluputkan Ebed-Melekh, sehingga ia tidak akan mati oleh karena serangan tersebut. Sebagai manusia mungkin kita melihat kondisi saat ini sangat sulit. Sepertinya tidak ada pengharapan untuk menjalani hari demi hari. Namun marilah kita tetap beriman kepada Tuhan. Tuhan sanggup menghadirkan kebaikan di tengah-tengah kondisi yang bagi manusia nampaknya tak berpengharapan. Kuasa-Nya sangat ajaib untuk melakukan hal-hal yang terlihat mustahil bagi manusia.

Oleh sebab itu marilah kita senantiasa memperhatikan bagaimana cara hidup kita. Apapun yang terjadi mari kita tetap setia mengikut Tuhan. Meskipun lingkungan kita tidak setia kepada Tuhan, meskipun kita adalah orang percaya yang minoritas di daerah kita, namun Tuhan tidak meninggalkan kita. Ia hadir dalam setiap kehidupan kita dan Ia mau melihat kesetiaan kita kepada-Nya walau menghadapi banyaknya tantangan dunia ini. Orang-orang yang seperti inilah senantiasa merasakan kasih Tuhan, mendapat perlakuan khusus dari Tuhan. Amin.