PASANGAN HIDUP atau PENGALAMAN HIDUP?

03
Mar

PASANGAN HIDUP atau PENGALAMAN HIDUP?
Lukas 11:13a

Akhir bulan Februari kemarin, dalam rangka bulan Valentine, KPPZ (komisi pemuda) mengangkat satu tema tentang patah hati. Seusai persekutuan, salah seorang pemuda lalu mencurahkan isi hatinya, “Ko, koko tahu nda, rasa sakit hati yang paling menyakitkan itu apa?” Saya jawab cepet, “Pasti kamu mau bilang putus cinta pas lagi sayang-sayangnya to?” Dia gelengkan kepala, dengan suara yang memelan, dia jawab, “Bukan ko. Sakit hati yang paling bikin menderita, adalah ketika kita sayang sama seseorang; Tapi orang itu justru ngomong kalau rasa sayang kita itu menyakiti dia.”

(Sejenak, dada Saya kok ikut sesak ya?) Saya tersenyum kepadanya, dan Saya katakan, “Tidak semua orang di dalam hidup kita, bisa menjadi PASANGAN HIDUP; Beberapa dari mereka, hanya jadi PENGALAMAN HIDUP.” Iya.. Pengalaman hidup untuk belajar bahwa mencintai itu tak harus memiliki. Pengalaman hidup untuk belajar mencintai bukan dengan ego dan kepentingan diri. Pengalaman hidup untuk merasakan sakit di hati, dan coba bangkit lagi.

Saudaraku, dalam perjalanan pulang ke rumah, Saya jadi terngiang-ngiang akan percakapan tadi. Jangan-jangan, perasaan itu jugalah yang seringkali Tuhan Yesus rasakan pada kita? Dia yang selalu tulus mengasihi kita, tapi kita selalu merasa sebaliknya. Selalu merasa terganggu dengan segala bentuk kasih dan perhatian-Nya. Bahkan kalau boleh, ingin hati ini berseru pada-Nya, “Jesus, You’ve been irritated me!”

Yah, tapi mau bagaimana lagi? Hikmat manusia yang terbatas ini, memang tidak mungkin bisa menyelami bahasa kasih TUHAN. Tapi satu hal, percayalah pada hati-Nya. Seperti yang dicatat di Lukas 11:13a, “Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga!”

Jadi,_ yuk_ angkat hatimu, biarkan TUHAN menjamah dan memulihkan hatimu!