Drama Musikal Natal

09
Dec

Drama Musikal Natal
Lukas 2

Bapak Ibu Saudara (BIS), bulan Desember, bulan Natal; lagu-lagu Natal bergaung di setiap sudut gedung gereja. Natal adalah waktu untuk bernyanyi! Tentu bukan lagu seperti “Let It Snow” yang bisa mengharukan kita secara emosi; tetapi tidak menggerakan jiwa kita dengan kekaguman yang sesungguhnya kepada Yesus.

Saudaraku, kalau kita membaca dua pasal pertama Injil Lukas, sungguh luar biasa; di sana bagaikan digelar konser akbar! Setiap nama tokoh yang disebutkan seolah bergiliran tampil di atas panggung dan di bawah lampu sorot, mereka bersahut-sahutan menaikkan kidung pujian! Pujian yang memuji tujuan dan rencana penebusan Yesus. Pujian yang bergema dengan kekaguman dan kemuliaan akan kedatangan bayi Yesus di dalam palungan Betlehem.

Nyanyian Elisabet—juga dikenal dengan judul Ucapan Bahagia_/Beautitude_ (Luk. 1:42-45). Kidung Maria—the Magnificat (ay.46-56). Kidung Zakharia—Benedictus (ay. 67-80). Berita para malaikat kepada gembala-gembala (Luk. 2:10-12), dilanjutkan dengan pujian Gloria dari nyanyian para malaikat (2:14). Lalu ada nyanyian pujian Simeon kepada Yesus ketika masih kecil di Bait Allah (2:29-32)—dikenal dengan judul Kidung Simeon_/Nunc Dimittis._ Wow! Amazing!

Jadi, bagaimana dengan perjalananmu sepanjang tahun ini? Terasa sulit dan melelahkan? Diwarnai perasaan sedih dan kehilangan? Proses dan hasil akhir yang mengecewakan? Momen Natal kembali mengingatkan setiap kita, bahwa ada pengharapan di tengah kegelapan. Ada Yesus yang hadir memberikan kelegaan.

Mungkin obat terbaik adalah dengan melihat kembali dua pasal pertama Injil Lukas. Tempatkan diri Anda bersama dengan rombongan paduan suara di sana, dan ikutilah persembahan pujian yang meriah penuh syukur: karena Allah beserta kita! Imanuel!