APRECIATIO

28
Oct

APRECIATIO

“Mereka telah mempertaruhkan nyawanya untuk hidupku. Kepada mereka bukan aku saja yang berterima kasih, tetapi juga semua jemaat bukan Yahudi”
(Roma 16:4)

Seorang karyawan menceritakan soal kurangnya “penghargaan” dari pimpinannya atas apa yang telah kerjakannya. Karyawan ini berkata, padahal aku telah mengerjakan semua tugas yang diberikan dengan baik. Sekalipun aku telah memberikan yang terbaik, pimpinanku hanya berkata, memang sudah seharusnya kamu memberikan yang terbaik, karena untuk itu kamu dibayar.

Kata “Penghargaan” adalah makna dari kata Apreciatio (Latin). Dalam Bahasa Inggrisnya disebut Appreciate berarti, menyadari, memahami, menghargai dan menilai. Dalam bahasa Indonesia disebut Apresiasi yang berarti “proses menilai yang dilakukan untuk sesuatu hal dari satu orang ke orang lain.” Jadi secara sederhana, apresiasi adalah penilaian terhadap sebuah proses bukan semata hasil akhir dari apa yang dikerjakan seseorang. Misalnya, bila seseorang telah berjuang untuk menyelesaikan suatu tugas yang dipercayakan, sekalipun hasilnya belum memuaskan, ia berhak mendapat apresiasi. Apabila apresiasi yang diberikan dibarengi dengan kata-kata motivasi, niscaya orang tersebut akan bisa lebih berprestasi lagi.

Paulus dalam Roma 16:1 meminta menghargai “Apresiasi” apa yang telah dilakukan Febe kepada jemaat di Kengkrea, juga yang dilakukan Febe kepada Paulus. Paulus meminta agar Febe disambut selayaknya sebagai orang kudus dan dibantu sebagaimana mestinya (ayat 2). Kepada orang yang lain, Paulus sendiri mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh Priskila dan Akwila, Paulus berkata “aku berterima kasih” dan juga semua jemaat bukan Yahudi (ayat 4). Berterima kasih adalah bentuk apresiasi yang mudah dilakukan.

Dalam pergaulan, belum pernah – jarang – kita menemukan orang mengatakan saya tidak perlu dorongan, pujian sedikitpun. Saya punya banyak stok pujian, jangan berikan saya lagi. Kenyataannya, kita menemukan bahwa setiap orang membutuhkan satu dorongan – bahkan dorongan yang besaran-besaran. Setiap kita membutuhkan untuk dikasihi, untuk dihargai, untuk diteguhkan. Misalnya, kita beli baju, lalu kita tanya orang yang menamai kita: “Ini bagus untuk saya?” Bila dia mengatakan bagus, cocok, kita diteguhkan bahwa pilihan kita tepat, lalu kita membelinya.

Bila kita ingin melihat sekitar kita berubah menjadi lebih bersemangat, lebih bergairah lebih berprestasi, berikanlah: Apresiasi setiap orang, teguhkan setiap orang, hargailah setiap orang, tunjukkanlah terima kasih kita kepada setiap orang. Dan mulailah dari lingkungan terdekat dengan kita, keluarga, teman sekolah, teman kerja, teman sehobi, teman gereja dan masyarakat sekitar kita.

“Satu kata apresiasi akan menerobos kebuntuan dalam berprestasi”