Sejenak di Rest Area

28
Sep

Sejenak di Rest Area
Mazmur 91:1-2

Tahukah kita, di sepanjang tol Trans-Jawa, banyak sekali terdapat rest area? Dan salah satunya adalah rest area KM 456 Salatiga. Yang menjadi spesial, rest area ini disebut-sebut sebagai tempat beristirahat termegah di sepanjang tol Trans-Jawa. Bahkan, tak jarang disebut sebagai rest area termewah se-Indonesia, layaknya mall. Bukan hanya menjual makanan, rest area KM 456 dibangun dengan mengusung konsep ruang atraksi budaya, ruang ritel, area terbuka hijau dan area bermain serta edukasi. Saya beberapa kali mampir ke sana, dan memang keren sekali, rest area ini bangunannya juga sangat artistik.

Bapak Ibu Saudara (BIS), ketika kita sedang piknik atau menempuh perjalanan jauh di tol, berhenti sejenak di rest area menjadi penting untuk dilakukan. Tubuh manusia bukanlah robot yang bisa dioperasikan terus menerus tanpa waktu istirahat yang cukup. Kita memerlukan waktu dan tempat untuk menghilangkan kelelahan dan kejenuhan, memulihkan keadaan dan menyegarkan kembali hidup kita. Semakin banyak masalah, semakin tugas menumpuk, semakin kita harus berhati-hati agar tidak terjerumus pada pola hidup yang merusak (workaholic).

Memang..adanya kesibukan seringkali membuat kita merasa diterima, dianggap penting, dan terlihat berkuasa. Bahkan, hiruk-pikuk aktifitas sehari-hari bisa saja membuat kita dapat mengabaikan kekurangan dan kesulitan yang kita miliki. Berhenti untuk beristirahat? Ah, itu sama saja dengan mengakui sisi manusiawi yang rapuh. Oleh karena itu, kita biasanya menghindar untuk duduk diam dan tenang. Dan tanpa sadar, di satu sisi lain kita sesungguhnya sedang ragu, bahwa ada Pribadi ALLAH yang memegang kendali.

Saudaraku, pemazmur mengingatkan kita dalam Mazmur 91:1-2, “Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa akan berkata kepada TUHAN: ‘Tempat perlindunganku dan kubu pertahananku, Allahku, yang kupercayai.’”

BIS, di dalam beristirahat, ada satu pengakuan kepada otoritas TUHAN. Ada momen berserah dan berharap pada kuasa TUHAN. Untuk pada akhirnya, setelah di-recharged, kembali berkarya bagi kemuliaan TUHAN.

Istirahat yang berlebihan, itu males-malesan.
Tidak pernah istirahat? Itu kebangetan.

Istirahat yang cukup, adalah bentuk pemeliharaan;
Memelihara tubuh ciptaan TUHAN,
Supaya dapat didayagunakan
untuk memuliakan TUHAN.

Jadi, apakah kita cenderung mengabaikan pentingnya beristirahat? Yuk, luangkan waktu sejenak waktu untuk istirahat sejenak.