KONFORMITAS

27
Apr

KONFORMITAS

”Hiduplah sebagai anak-anak yang taat dan jangan turuti hawa nafsu yang menguasai kamu pada waktu kebodohanmu, tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu”
1 Petrus 1:14-15

Mam, Kloe mau potong rambut seperti model ini. Kloe, kenapa kamu mau potong rambut seperti ini? Apakah model rambut seperti ini cocok dengan wajahmu? Dicocok cocokan saja Mam, karena teman-temanku pada potong rambut model begini. Ini salah satu contoh seseorang mengalami konformitas. Apa itu konformitas? Konformitas adalah “sejenis pengaruh sosial ketika seseorang mengubah sikap dan tingkah laku mereka agar sesuai dengan norma sosial yang ada”. Atau konformitas adalah “perubahan perilaku sebagai akibat dari tekanan kelompok terlihat dari kecenderungan untuk selalu menyamakan perilaku dengan kelompok acuan”.

Tujuan konformitas adalah supaya dapat diterima dalam kelompok. Manfaatnya, seseorang dapat berperilaku sesuai dengan yang diharapkan kelompok. Faktor-faktor yang mempengaruhi konformitas antara lain: Rasa takut terhadap celaan orang dan rasa takut terhadap penyimpangan kekompakan kelompok. Konformitas tidak dapat diterapkan pada semua keadaan. Konformitas bisa membuat kita kehilangan pendirian, pegangan hidup, arah hidup bahkan iman.

Pada kondisi dimana konformitas (khususnya yang negatif) begitu kuat dan ada dimana-mana, kita dipanggil untuk berani menjadi berbeda. Pertanyaannya ialah, apakah memang manusia bisa berbeda dengan dunia ini? Rasanya sulit ! Karena manusia memiliki natur dosa = serupa dunia. Untuk tidak serupa denga dunia ini, manusia harus dibaharui. Natur dosanya harus dihancurkan, dan hanya Kristus yang dapat melakukannya. Perhatikan ayat Alkitab ini, 2 Kor. 5:17 “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru; yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang”.

Roma 12:2 “jangan serupa (kamu dijadikan serupa) dengan dunia ini”. Serupa dalam bahasa Yunani menggunakan kata συσχηματιζεσθε (suschematizeste) = Conformis = Konformitas = kecenderungan menyesuaikan diri berdasarkan tekanan kelompok. Dalam Roma 12:2 “jangan serupa” (jangan kamu dijadikan serupa), artinya ada kuasa dari luar kita yang ingin menjadikan kita serupa. Kuasa itu tidak lagi tinggal dalam diri kita, karena kita sudah dibaharui dalam Kristus.

1 Petrus 1:14 “…jangan turuti (dirimu dituntun) hawa nafsu”. Tuturi dalam bahasa Yunani menggunakan kata συσχηματιζομενοι (suschematizomenoi) = Conformis = Konformitas = perubahan perilaku sebagai akibat dari tekanan kelompok. 1 Pet. 1:14 (BIS) “Taatlah kepada Allah, dan janganlah hidup menurut keinginanmu yang dahulu, pada waktu kalian masih belum mengenal Allah”. 1 Pet.1:14 (FAYH) “Taatilah Allah, sebab saudara adalah anak-anak-Nya. Jangan kembali kepada cara hidup yang lama: berbuat jahat sebab tidak mengenal sikap hidup yang lebih baik”. Perhatikan kalimat “keinginanmu yang dahulu” dan “jangan kembali kepada cara hidup yang lama”. Dua kalimat ini menegaskan, ketika Kristus membaharuhi kita, maka natur dosa = serupa dunia itu telah di luar kita.

Jadi, kita bisa terhindar dari konformitas yang merusak hanya dengan: Pertama, kita harus diciptakan baru – bertobat dan percaya Kristus. Kedua, kita harus berkomitmen untuk terus menjaga hidup kudus, jangan biarkan hawa nafsu dunia mempengaruhi kita. Ketiga, kita harus senantiasa berada dalam komunitas orang percaya. * Keempat*, kita mempersembahkan hidup, beribadah dan melayani Tuhan harus menjadi prioritas. Solideo Gloria By.

“Jika keinginan Kristus menguasai kita, maka kita tidak akan dikuasai oleh keinginan dunia”