Langkahku Diatur Oleh Tuhan

23
Feb

Langkahku Diatur Oleh Tuhan
(Kej 45:5-7, 50:20)

Kejadian 45:5-7 – Tetapi sekarang, janganlah bersusah hati dan janganlah menyesali diri, karena kamu menjual aku ke sini, sebab untuk memelihara kehidupanlah Allah menyuruh aku mendahului kamu.
Karena telah dua tahun ada kelaparan dalam negeri ini dan selama lima tahun lagi orang tidak akan membajak atau menuai.
Maka Allah telah menyuruh aku mendahului kamu untuk menjamin kelanjutan keturunanmu di bumi ini dan untuk memelihara hidupmu, sehingga sebagian besar dari padamu tertolong.

Kejadian 50:20 – Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar.

Kondisi pandemic jelas membuat setiap rencana kita tidak bisa dilaksanakan. Baik rencana di dalam keluarga, bisnis, ataupun program pelayanan di gereja. Sebagian besar harus dibatalkan. Banyak orang pusing dan tidak siap menghadapi pandemic ini. Akan tetapi seiring berjalannya waktu, lambat laun manusia dapat beradaptasi. Tiap orang menemukan cara baru dalam menjalani kehidupan. Sebagian membuka usaha baru melalui hobinya. Selain itu, sebagian juga bisa belajar model pelayanan yang baru melalui teknologi. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun banyak hal tidak berjalan sesuai rencana kita, namun tetap ada hal positif yang bisa kita ambil dari kondisi ini.

Hal ini juga yang dirasakan oleh Yusuf. Ia mendapatkan penderitaan dari kejahatan orang lain. Ia dijual, difitnah dan dimasukkan ke penjara. Semua ini tidak pernah ada di dalam pikirannya. Yusuf yang senantiasa mendapat kasih sayang ayahnya jelas sangat terkejut dengan penderitaan yang dialaminya saat dijual menjadi budak. Namun pada akhrinya dia bisa melihat bahwa Tuhan tetap bekerja mendatangkan kebaikan bagi kehidupannya. Ia tidak terus mempermasalahkan kesalahan saudaranya di masa yang lampu, namun ia melihat karya Tuhan saat ini.

Peristiwa ini menjadi pelajaran bagi hidup kita. Mungkin kita merasakan kekecewaan, kita disakiti orang, mengalami pergumulan yang panjang. Akan tetapi marilah kita selalu menyadari bahwa hidup kita tidak lepas dari pimpinan Tuhan. Tuhan memiliki rancangan dan kuasa di luar akal pikiran kita. Seburuk apapun tantangan yang dialami, tidak dapat mengacaukan rancangan Tuhan bagi orang pilihanNya.

Sebagai umat pilihan Allah, seharusnya kita tidak putus asa. Belajar dari kehidupan Yusuf, meskipun ia belum mengerti rancangan Tuhan, meskipun dalam pergumulan, Yusuf tetap memberikan yang terbaik dalam setiap tugas yang dipercayakan kepadanya. Bahkan hingga dia mendapat kepercayaan tertinggi dari majikannya. Ia tidak hidup bersungut-sungut atau larut di dalam kesedihan atas kesulitan yang dialaminya.

Inilah tanda orang yang hidup disertai Tuhan. Ia akan diberi kekuatan menjalani hari demi hari. Tuhan memberikan pengharapan di dalam kehidupannya. Oleh sebab itu, marilah kita memohon pada Tuhan untuk meneguhkan iman kita. Sehingga kita terus bersemangat dan belajar berserah pada pimpinan Tuhan dalam hidup kita. Amin.