PILIH TAKUT KEPADA SIAPA

23
Jul

PILIH TAKUT KEPADA SIAPA

Pdt. Anggung

“… dan apa yang mereka takuti janganlah gentar kamu takuti dan janganlah gentar melihatnya. Tetapi TUHAN semesta alam yang harus kamu akui sebagai Yang Kudus; kepada-Nyalah harus kamu takut dan terhadao Dialah harus kamu gentar”
Yesaya 8:12b,13

Pendemi Covid-19 mengharuskan kita melakukan aktivitas tambahan yakni Pro-Kes: “mencuci tangan”, “menjaga jarak” dan “memakai masker”. Kalau Anda ditanya, mengapa Anda memakai masker? Apa jawaban pasnya? Covid-19 adalah “MUSUH” yang tidak kelihatan dan berbahaya. Dan yang pasti, Corona Virus 19 (Covid-19), yang merebak di negeri kita sejak tahun lalu, telah menambah satu lagi “KETAKUTAN” di masyarakat

Ketakutan juga menerpa Ahas bin Yotam bin Uzia dan rakyatnya. Ini disebabkan karena Rezin raja Aram, dan Pekah raja Israel bersepakat memerangi kerajaan Yehuda (Yes 7:1, 6). Dan untuk itu Aram telah berkemah di wilayah Efraim (Yes.7:2). Di tengah ketakutan itu, TUHAN memerintahkan Yesaya untuk menyampaikan kepada Ahas agar tetap tenang, jangan takut dan jangan kecut hati atas rencana penyerangan Rezin raja Aram dan Pekah raja Israel (Yes.7:4). Yehuda perlu tenang, karenaTuhan menjamin, semua rancangan raja Aram dan raja Israel tidak akan terlaksana/terjadi (Yes.7:7). Tuhan mau Ahas dan rakyatnya percaya akan apa yang dikatakan-Nya, dan bila mereka tidak percaya, mereka tidak akan teguh jaya (Yes. 7:9)

Ahas bukan raja yang baik, ia tidak melakukan apa yang baik di mata TUHAN (2 Raja-raja 16:2). Namun Tuhan menunjukkan kasih setia-Nya kepada Ahas karena dia adalah keturunan Abraham dan Daud. Dan merupakan bagian dari perjanjian-perjanjian yang dibuat mereka. Tuhan Allah murah hati bahkan kepada orang-orang jahat dan tidak bersyukur. Salah satu kebaikan Tuhan kepada Ahas ialah, Ahas disuruh memilih pertandanya – tanda untuk dirinya – (Yes. 7:11) sama seperti Gideon dengan bulu domba (Hak.6:37). Tanda apapun yang diminta Ahas, pasti Tuhan akan mewujudkannya. Bukankah ini murah hati Tuhan kepada orang-orang yang jahat dan tidak bersyukur? Namun, sayang Ahas menolak meminta tanda, dengan berkata: “Aku tidak mau meminta, aku tidak mau mencobai TUHAN” (Yes.7:12). Sepintas ucapan Ahas nampak begitu rohani. Sesungguhnya, ini sikap hati Ahas yang “busuk” – kebusukan dalam kemasan rohani – karena Ahas sudah bergantung dengan raja, kekuatan dan ilah-ilah Asyur. Sikap hati Ahas, raja Yehuda jelas, ia takut kepada Rezin raja Aram dan Pekah raja Israel, dan ia mengandalkan kerajaan Asyur untuk menolongnya. Dan karena itu, Tuhan menegur Ahas bahwa sebagai pembuat lelah orang dan Allah (Yes. 7:12). Tuhan menghukum Ahas, atas rekyatnya dan atas kaum keluarganya. Asyur dan Mesir dipakai Tuhan untuk melaksanakan hukum-Nya (Yes. 7:17,18).

Sadarkah kita bahwa penyebab ketakuan dari waktu ke waktu akan terus bertambah? Tahun ini Covid-19, tahun depan belum tentu selesai dan bisa jadi muncul yang lainnya. Jadi kita mesti bagaimana kalau “KETAKUTAN” datang silih berganti? Nasihat Tuhan harus kita terima: Pertama, tenang, jangan takut dan jangan hati kecut. Kedua, jangan mengandalkan kekuatan manusia. Ketiga, jangan meminta bantuan dukun, orang pintar, pelihat atau ilah-ilah yang tidak mahakuasa. Kempat, Tuhan harus diakui sebagai Yang Kudus dan hanya kepada-Nya kita harus takut dan gentar (Yes.8:13, 1 Pet. 3:14,15). ~ Soli Deo Gloria ~

“Ketakutan tidak pernah pergi meninggalkan kita, selama kita pergi meninggalkan Tuhan”