JANGAN SOK KENAL,SOK TAHU DI HADAPAN TUHAN YANG MAHA TAHU
(Mazmur 139)
Pdt. Char Ley Bun
Selidikilah aku,ya Allah,dan kenallah hatiku,ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku; Lihatlah,apakah jalanku serong,dan tuntunlah aku di jalan yang kekal!
Mazmur 139:23-24
Satu kesempatan kami sekeluarga mengambil cuti dan berlibur di Bira. Di tempat kami menginap tersedia kolam renang umum. Sore itu Christo, anak kami yang kedua, yang waktu itu berusia sekitar 6 tahun itu sedang berenang, dan sedikit mengejutkan saya, dia menyapa seorang anak lain yang sebaya dengannya yang sedang duduk di pinggir kolam renang. Yang mengejutkan, ialah Christo menyapa anak itu dengan berkata, “ Halo apa kabar, sudah lama yah kita tak jumpa?” Dalam pikiran saya, anak itu tidak kami kenal dan baru pertama kali kami melihatnya duduk di pinggir kolam renang. Tapi Christo dengan begitu sok kenal nya seolah-olah anak itu adalah sahabat lamanya yang sudah lama tidak bertemu. Lewat kisah kocak ini, saat ini saya kembali menyimak peristiwa tersebut, saya tersadar akan seringnya kita bersikap terhadap sesama rekan kita yang sudah lama tidak berjumpa fisik oleh karena physical distancing selama masa pandemic yang sudah berlangsung lebih dari setahun, seolah-olah kita sudah tahu apa yang menjadi pergumulan hatinya selama ini dan apa yang menjadi pergumulan keseharian mereka. Sesungguhnya tak seorang pun diantara kita yang mengetahui dan mengenali sesungguhnya apa yang menjadi pergumulan sahabat kita bahkan keluarga kita sekalipun di masa-masa pandemic seperti ini. Ketika Pemazmur bergumul seorang diri dengan beratnya kehidupan dan permasalahan yang dia hadapi, dia datang kepada Tuhan, dan dia berdoa dengan sebuah doa tentang pribadi Allah yang maha tahu dengan berkata bahwa Tuhan menyelidiki dan mengenal dirinya, bahkan Tuhan tahu apakah Pemazmur saat itu sedang duduk atau berdiri, dan mengenali pikirannya dari jauh. Manusia mungkin bisa berkata bahwa dia mengenali sesamanya dengan baik, namun sepertinya kita hanya sok tahu saja. Saya ada koleksi buku pengetahuan anak yang berjudul WHY tentang kumpulan pengetahuan yang ada di permukaan bumi hingga mengenali dasar lautan. Lewat buku tersebut, saya diberi pengetahuan tentang apa yang ada di dalam lautan. Walau tidak pernah mengunjungi dasar lautan. Namun pengetahuan dan pengenalan saya itu berbeda dengan TUHAN yang menciptakan lautan itu, TanganNya yang Maha Kuasa dan FirmanNya yang menjadikan bumi ini dan Dia mengetahui dengan baik dan sangat detail akan karya ciptaanNya. Saudara terkasih, kita patut bersyukur memiliki Allah Yang Maha Tahu dan mengenali dengan baik akan pikiran dan hati kita saat ini, apa yang menjadi pergumulan dalam diri dan keluarga kita, dan kita bersyukur bahwa TUHAN bukan hanya TUHAN yang Maha Tahu, namun Dia juga adalah TUHAN yang Maha Kuasa dan TUHAN yang maha kasih yang begitu memperhatikan dan memberikan yang terbaik bagi kita. Saudara menghadapi pergumulan yang berat, TUHAN tahu persoalanmu dan mampu memberikan mu kekuatan bahkan jalan keluar dari pada persoalan hidupmu. Datang lah dan percayalah akan kasih dan kebaikan TUHAN. Dia bukan TUHAN yang sok tahu, namun Dia adalah TUHAN yang Maha Tahu.
Hal kedua ialah TUHAN mengenali diri kita jauh melebihi diri kita mengenali diri kita sendiri. Ketika kita putus asa atau putus pengharapan, kita merasa diri kita lemah dan tidak sanggup, namun TUHAN tahu ada potensi dan kekuatan yang sudah TUHAN taruh dalam diri kita, sehingga di saat-saat sulit sekalipun kita merasa tidak sanggup, sekalipun tempat tidur Pemazmur di bawa ke dunia orang mati pun, di tempat yang paling kelam sekalipun, tetap ada potensi kekuatan dan pertolongan TUHAN bisa menjadi nyata dan ajaib bekerja dengan cara TUHAN yang sangat kreatif dan ajaib itu.
Mengapa Dia bisa demikian ? Pemazmur berkata oleh karena Dialah Tuhan yang membentuk buah pinggang dan menenun diriku sejak dalam kandungan ibuku. Pemazmur berkata Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya. Tulang-tulangku tidak terlindung bagiMu, ketika aku dijadikan di tempat yang tersembunyi, dan aku direkam di bagian-bagian bumi yang paling bawah.
Akhirnya Pemazmur hanya dapat memuji dan membesarkan, memuliakan dan mengagungkan kebesaran TUHAN dengan sebuah ucapah, bagiku, betapa sulitnya pikiranMu ya Allah! Betapa besar jumlahnya! Tidak terselami kebesaran TUHAN itu.
Adakah saudara mau senantiasa bersyukur dan senantiasa menjalani hidup kita dengan sebuah tekad bahwa apa pun yang terjadi dalam hidup kita, semuanya itu tidak terlepas dari sepengetahuan TUHAN ALLAH yang begitu mengasihi kita, yang sudah mati di atas kayu salib untuk menebus kita dari belenggu dosa dan kematian kekal. Dia tahu akan hari esok kita dan Dia mau memimpin serta memberikan hidup yang terindah bagi kita. Apa yang harus kita lakukan, kita harus menjaga hidup kita, menjaga pikiran dan hati kita, dan senantiasa berdoa agar TANGAN TUHAN yang MAHA TAHU itu yang senantiasa menuntun agar kita tetap berada di jalan yang benar dan tidak berjalan serong.
Mari kita lebih bertekad untuk berburu lebih mengenali pribadi TUHAN dengan lebih sungguh dan mengenali kehendakNya dengan lebih sungguh. Sehingga sungguh hidup kita sejalan dengan pimpinan TUHAN yang maha tahu. Tuhan Yesus memberkati kita sekalian. Amin.