Saling Tolong Menolong

30
Apr

Pdt. Anggung

Saling Tolong Menolong

Lalu berkatalah Yoab: “Jika orang Aram itu lebih kuat dari padaku, maka haruslah engkau menolong aku, tetapi jika bani Amon itu lebih kuat dari padamu, maka aku akan menolong engkau. Kuatkanlah hatimu dan marilah kita menguatkan hati untuk bangsa kita dan untuk kota-kota Allah kita. TUHAN kiranya melakukan yang baik di mata-Nya”
(1Tawarikh 19:12-13))

Alkisah dua orang difabel – penyandang cacat – lumpuh dan buta diundang hadir di pesta yang diselenggarakan Sultan. Tapi si lumpuh mengeluh kepada si buta, “aku tidak pernah bisa hadir karena kaki lumpuh, aku tidak bisa berjalan cepat”. Sementara si buta berkata, “aku lebih buruk dari kamu, aku juga tidak bisa ke pesta itu, aku buta dan tidak bisa melihat.” Percakapan dua orang difabel ini didengar orang ketiga, dan orang ketiga berkata, kalian sesungguhnya bisa mencapai tujuan bersama. Orang ketiga berkata, yang buta bisa berjalan, membopong yang lumpuh, yang lumpuh bisa melihat dan bisa menunjukkan jalan. Demikianlah kalian berdua bisa ke pesta Sultan yang segera akan dimulai.

Saling tolong menolong untuk mencapai tujuan baik bersama juga yang diusulkan oleh Yoab kepada Abisai adiknya. Kisah ini bermula ketika Daud mengirim utusan kepada Hanum bin Nahas raja Amon dengan maksud untuk menjalin persahabatan, seperti yang ditujukkan Nahas ayah Hanum kepada Daud (ayat 2). Tetapi pemuka-pemuka bani Amon memberi respon negatif maksud Daud ini. Mereka berkata kepada Hanum, bahwa Daud mengirim utusan ke Amon dengan maksud untuk menyelidiki, mengintai dan menghancurkan negeri Amon (ayat 3). Raja Hanum percaya pada omongan dari pemuda-pemuda bani Amon itu, maka Hanum menyuruh menangkap dan mempermalukan pegawai-pegawai Daud (ayat 4-5). Akibat dari pelakukan Hanum kepada pegawai-pegawai Daud, bani Amon merasa perlakukan itu membuat Daud benci kepada mereka (ayat 6). Hanum kemudian mengirim seribu talenta perak untuk menyewa kereta dan orang-orang berkuda dari Aram-Mesopotamia, dari Aram-Maakha dan dari Aram-Zoba. Hanum menyewa tiga puluh dua ribu kereta, serta raja negeri Maakha dengan tentaranya (ayat 7). Ketika Daud mendengar hal itu, Daud menyuruh Yoab maju dengan segenap tentara dan pahlawan yang dimiliki Daud. Yoab melihat bahwa serang bani Amon datang dari depan dan belakang itu mengancam mereka, maka Yoab membagi dua pasukannya. Yoab dan pasukannya menghadapi Aram, sementara itu, Abisai adiknya beserta pasukannya menghadapi bani Amon (ayat 10-11). Yoab berkata kepada Abisai, jika Aram lebih kuat dari pasukanku, maka Abisai harus menolong dia. Jika bani Amon lebih kuat dari pasukan Abisai, maka Yoab akan datang menolong Abisai (ayat12). Dengan janji saling tolong menolong itu, Yoab dan Abisai saling menguatkan satu dengan lainnya. Dalam peristiwa pertempuran itu, Yoad berhasil menghalau pasukan Aram. Dan ketika bani Amon melihat bahwa pasukan Aram melarikan diri, maka merekapun melarikan diri dari pasukan Abisai.

Perintah saling tolong menolong juga diproklamirkan oleh rasul Paulus: ”Bertolong-tolonglah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus” (Galatia 6:2). Hukum Kristus yang mana yang dipenuhi bila kita hidup saling tolong menolong? Tentu hukum ke dua dari hukum yang diucapkan Kristus yakni “kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri”. Apabila kita mempraktekan hidup saling tolong menolong kita akan terhindar dari sikap egois. Kita dapat meringankan beban hidup sesama kita. Kita akan mendatangkan sukacita bersama karena tujuan sesama bisa tercapai. Hal-hal praktis yang bisa kita lakukan dalam rangka saling tolong menolong: Angkat telpon dan berdoalah buat sesama kita yang sedang dalam pergumulan. Berikan apa yang bisa kita berikan, ingatlah sebungkus nasi, segelas air sudah sangat menolong. Dengarkanlah dengan penuh antusias keluh kesah saudara-saudara kita yang sedang dalam pergumulan. Kirimkanlah kartu ucapan, ayat alkitab atau renungan singkat yang menguatkan. Dan sedapat mungkin – bila pandemi telah berlalu – kunjungilah mereka yang sedang bersusah hati, sakit atau mereka yang sedang berduka. Lakukanlah hal-hal praktis di atas, percayalah Anda akan dilingkupi sukacita dan Anda menyukacitakan sesamamu. Soli Deo Gloria