Tetraphobia: Iman Vs Takhayul

04
Apr

Tetraphobia: Iman Vs Takhayul

Hari ini penanggalan tepat menunjukkan tanggal 4, bulan ke-4. Seperti yang kita ketahui bersama, angka 4 di dalam kebudayaan dan kepercayaan Tionghoa dianggap sebagai angka terlarang, karena dipercayai sebagai angka sial. Sebab 4 (sì) dan 死 sǐ (mati) hampir memiliki persamaan bunyi.
Contoh yang lain yang juga dianggap angka sial adalah kombinasi angka 514 (wǔ yao sì) dan 我要死 (wǒ yào sǐ = saya ingin mati), dan “714” (qī yao sì) dan 去要死 (qù yào sǐ= ingin mati) memiliki persamaan bunyi 7 七(qī) dan 去 (qù (pergi)) juga memiliki persamaan bunyi. Selain itu, “2424” (二四二四 èrsì èrsì) dan 儿死儿死 érsǐ érsǐ (anak meninggal) memiliki persamaan bunyi, “7474” (七四七四 qīsì qīsì) dan 妻死妻死 qīsǐ qīsǐ (istri meninggal) memiliki persamaan bunyi, dan “8484” (八四八四 bā sì bā sì) dan 爸死爸死 bàsǐ bàsǐ (ayah meninggal) memiliki persamaan bunyi.

Ketakutan akan angka empat, khususnya bagi orang-orang di Asia Timur ini dikenal dengan istilah “tetraphobia”. Karena tetraphobia, pada umumnya orang tionghoa sangat menghindari angka 4 khususnya untuk nomor rumah, nomor handphone, nomor rekening di Bank, nomor kendaraan bermotor, dll.

Tetraphobia dan berbagai macam takhayul berkembang subur dalam kehidupan masyarakat dan dipercayai oleh banyak orang. Bahkan tidak sedikit orang Kristen yang juga percaya pada takhayul dan terlibat dalam praktek kuasa kegelapan ini. Mereka mengaku percaya kepada Yesus, tetapi di dalam keseharian masih terikat kepada banyak takhayul.

Takhayul sebenarnya adalah suatu kepercayaan yang tidak berdasarkan akal sehat dan kebenaran; Sumber kepercayaan akan takhayul bisa berasal dari ajaran turun-temurun atau petuah nenek moyang, ada istiadat masyarakat setempat atau langsung dari roh-roh penyesat.

Bapak/Ibu/Sdr., bagaimana dengan anda?
Apakah anda termasuk tetraphobia? Apakah anda masih percaya dan terikat pada takhayul dan tradisi leluhur?

Orang Kristen yang masih percaya pada takhayul adalah orang yang belum sepenuhnya mengenal dan hidup di dalam Allah. Pikiran mereka disusupi dan dikuasai oleh ajaran-ajaran yang berkembang di sekitarnya, sehingga Allah yang mereka bayangkan adalah Allah yang sesuai pikiran mereka. Mereka percaya kepada Allah, tetapi Allah dalam bayangan mereka sendiri.

Tahukah Anda, mengapa takhayul ada? Karena manusia memiliki rasa takut, kekuatiran dan merasa dalam bahaya. Jadi, orang yang hidup dalam takhayul adalah orang yang diliputi perasaan takut dan terancam.
Selain itu, Allah tentu saja sangat membenci hal tersebut, karena takhayul dan sejenisnya adalah pekerjaan iblis yang menipu kita dan menjauhkan kita dari kasih dan berkat Tuhan.

Namun syukur kepada Yesus Kristus, Tuhan kita.
Yesus datang menawarkan kelepasan dan kepastian buat kita. Firman-Nya hadir untuk menguatkan dan menuntun kita di jalan kebenaran.

1 Timotius 4:7-8
7) Tetapi jauhilah takhayul dan dongeng nenek-nenek tua. Latihlah dirimu beribadah.
8) Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang.

Bagian firman Tuhan ini adalah nasehat dari Paulus kepada Timotius agar Timotius menjauhi takhayul dan dongeng-dongeng. Sebaliknya Paulus menekankan agar Timotius melatih diri untuk beribadah. Ibadah tersebut penting agar Timotius dapat menjadi pelayan Kristus Yesus yang baik dan terdidik dalam soal-soal pokok iman dan dalam ajaran yang sehat.

Perintah ini pun hadir untuk kita semua. Kita pun perlu menjauhi ajaran-ajaran yang tidak alkitabiah termasuk adat-adat yang tidak sesuai dengan firman Tuhan, bukan berarti kita tidak menghormati orang tua/leluhur atau keluarga besar kita tetapi kita harus mampu menjauhi adat-adat yang dinilai sudah menyimpang dari kebenaran firman Tuhan.

Bagaimana cara untuk menjauhinya?
Mari miliki dasar yang kuat dalam ajaran Kristiani yang sehat melalui pertemuan-pertemuan ibadah kita, melalui perenungan firman Tuhan setiap hari. Semuanya itu akan menuntun kita berjalan dalam segala kebenaran.

Seseorang yang tidak mengerti kebenaran, tidak akan dapat mengetahui apakah sesuatu hal adalah benar atau salah, karena ia tidak memiliki standar yang benar. Tetapi orang yang tekun beribadah, mempelajari firman Tuhan akan mengerti tentang kebenaran sehingga ketika ada hal-hal yang menyimpang ia dapat langsung mengenali bahwa hal itu adalah salah, karena tidak sesuai dengan kebenaran yang telah Ia mengerti sebelumnya.

Mari bersama kita melakukan perintah ini, sehingga kita terbebas dari jerat takhayul dan dapat menikmati indahnya persekutuan bersama Yesus, Tuhan kita.