Mediator Sejati

17
Dec

Mediator Sejati
(Ibrani 9:11-15)

Kita dalam banyak hal seringkali membutuhkan seorang mediator atau penghubung atau perantara. Mediator ini menjadi penghubung atau penghantar agar terjadi suatu pertemuan, atau suatu relasi terbangun di antara dua pihak atau dua orang yang sebelumnya tidak berhubungan. Mediator juga diperlukan ketika kita akan mau menghadap pejabat seperti Presiden. Mediator juga diperlukan untuk menjadi penengah dalam mendamaikan dua belah pihak yang bertikai.

Demikian juga berkaitan relasi dengan Allah, manusia membutuhkan mediator untuk memediasi manusia dengan Allah. Manusia tidak dapat langsung menghadap atau menghampiri Allah karena manusia telah menjadi seteru Allah ketika jatuh ke dalam dosa. Mediator Allah dengan manusia menjadi penghubung atau pengantara mewakili umat membawa persembahan-persembahan kepada Allah agar Tuhan mengampuni dosa-dosa umat. Tugas ini dilakukan oleh para Imam Besar orang Israel di jaman Perjanjian Lama, para imam menjadi mediator umat menghadap Allah.

Tetapi Kristus Yesus, Tuhan kita yang telah datang ke dalam dunia dan mempersembahkan darah-Nya yang suci sebagai korban penyucian dosa untuk selamanya. (9:11) Tetapi Kristus telah datang sebagai Imam Besar untuk hal-hal yang baik yang akan datang: Ia telah melintasi kemah yang lebih besar dan yang lebih sempurna, yang bukan dibuat oleh tangan manusia, artinya yang tidak termasuk ciptaan ini, (9:14) betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup.

Yesus Kristus sebagai Imam Besar yang Agung, karena Kristus sendiri telah mempersembahkan diri-Nya sebagai korban persembahan yang sempurna tidak bercacat, yang sanggup menyucikan diri kita sampai ke dalam hati nurani kita, segenap keberadaan diri kita. Yesus Kristus adalah mediator sejati yang sempurna antara Allah dan manusia berdosa. Oleh sebab itu ketika kita di dalam Kristus tidak diperlukan lagi membawa korban-korban persembahan lahiriah untuk menghadap Allah.

Oleh karena itu di dalam Kristus janganlah ragu untuk datang menghadap Allah, datang untuk menyerahkan segala beban pergumulan kita, datang untuk bersyukur dan menyembah-Nya. Dan marilah juga kita mempersembahkan hidup kita kepada Allah sebagai ucapan syukur atas kemurahan Tuhan ini dengan berusaha hidup melakukan kehendak Allah dan memuliakan-Nya.