Membuktikan Tuduhan

28
Apr

“Membuktikan Tuduhan”
Pdt Anggung Istianto

(Matius 26:57-68)
Matius 26:62: “Lalu Imam Besar itu berdiri dan berkata kepada-Nya: “Tidakkah Engkau memberi jawab atas tuduhan-tuduhan saksi-saksi ini terhadap Engkau?”

Seorang wartawan mewawancarai seorang bapak yang tinggal di sebuah rumah tanpa dinding. Wartawan itu bertanya, mengapa bapak harus tinggal di rumah yang tanpa dinding? Bapak ini menjawab, supaya semua kegiatan saya terlihat jelas dan untuk membuktikan bahwa saya bukan pencuri seperti yang masyarakat tuduhkan.

Rupanya, masyarakat sekitar tempat tinggalnya menuduh bapak ini sebagai pencuri. Tuduhan tanpa bukti memang sangat menyakitkan. Seperti yang dialami Yesus dalam bacaan kita. Tuduhan yang dibuat oleh imam-imam kepala dan seluruh Mahkama Agama mencari kesaksian palsu dengan tujuan untuk menghukum mati Yesus (ayat 59). Ketika keinginan hati mereka tidak tercapai, mereka menggunakan satu cara yakni tuduhan “penghujatan kepada Allah” yang dilakukan Yesus (ayat 65) untuk hal ini tidak perlu ada saksi. Dan karena alasan “penghujatan kepada Allah” maka mereka membawa Yesus untuk dihukum mati (ayat 66).

Kalau hari ini kita mengalami tuduhan-tuduhan misalnya, mencuri, memfitnah, menipu, selingkuh, tidak jujur dan apa saja yang sesungguhnya tidak kita lakukan, tetaplah tenang, jangan kecewa atau tawar hati, ingat Yesus telah mengalaminya. Mari kita belajar seperti Tuhan Yesus yang tetap berkepala dingin dan tenang (ayat 63). Karena kebenaran pasti akan terbit sebagai yang benar dan apa yang salah selalu akan terbukti salah. Kebenaran tidak perlu pakai alat bukti untuk membuktikan kebenarannya, sementara yang salah pasti akan terbukti sekalipun alat bukti kesalahan dihilangkan.

“Tuhan ajari kami untuk tidak melontarkan tuduhan busuk yang membusukan hidup orang lain”

Leave a Comment